Jisung omega itu kini hanya terdiam, pikiran nya terus teringat malam itu, alpha itu yang sudah membuatnya membenci dirinya sendiri...Jisung terus menatap nanar pada pintu kamar tersebut dirinya sekarang tau kalau mereka saat ini berada di Kerajaan Doxeaseon milik pangeran jaemin.
Namun bukan itu yang membuat jisung cemas, dirinya hanya mengharap kehadiran hyungnya saat ini, namun sejak dirinya bangun renjun belum sama sekali mengunjungi nya, ayahnya bilang hyungnya itu sedang pergi bersama pangeran jaemin.
Namun bukan itu yang membuat jisung khawatir, jisung hanya terus berpikir apakah hyungnya membencinya sekarang? Itu yang jisung pikirkan....
"Jisung? "
Sehun sedikit mengernyit melihat keponakannya itu yang hanya diam bahkan jisung tidak menyadari sama sekali jika ada orang yang masuk ke dalam kamar tersebut...
"Apa yang kau pikirkan? " Sehun mengusak rambut jisung membuat sang empu mendongak guna melihat sehun...
Jisung menggelengkan kepalanya membuat sehun menatap bingung pada dirinya..
"Jangan pikirkan apapun, semua akan baik baik saja hm" Ujar sehun sedang jisung hanya menganggukkan kepalanya saja...
"Kau ingin sesuatu renjun? " Jaemin menatap ke sekitar mereka di mana banyak sekali barang bahkan makanan yang di jajakan...
Namun sedari tadi pemuda manis di depannya itu hanya diam dan sesekali melirik saja...
"Tidak ada pangeran, aku hanya ingin cepat kembali, aku takut adikku mencariku nantinya" Gumam renjun membuat jaemin langsung memegang tangan omega itu agar berhenti...
Renjun hanya terdiam memandang jaemin dengan bingung...
"Ayo ikut aku, setidaknya ada sesuatu yang kita beli di pasar ini" Jaemin langsung saja menarik tangan renjun agar mengikutinya...
Sebenarnya renjun sedikit tidak nyaman di tengah keramaian seperti ini apa lagi mereka menjadi pusat perhatian karena dirinya yang bersama dengan pangeran kerajaan Doxeaseon tersebut membuat renjun sedikit risih...
Jaemin tersenyum saat menemukan sesuatu yang dirinya cari, penjual aksesoris yang terbuat dari bahan alam, banyak sekali hal unik yang dirinya temukan namun jaemin hanya tertuju pada kalung yang terbuat dari perpaduan akar akaran dan batu permata...
"Sungguh keberuntungan bagi hamba di datangi oleh pangeran jaemin, silahkan anda memilih pangeran banyak kerajinan baru yang hamba buat" Ujar pemilik kedai tersebut membuat jaemin tersenyum menanggapi nya....
"Bisakah aku melihat kalung itu paman" Jaemin menunjuk kalung yang sudah sedari tadi dirinya perhatikan...
"Sungguh keberuntungan, ini kalung yang saya buat selama beberapa hari dan hanya tinggal satu" Sang pemilik kedai tersebut langsung memberikan kalung itu pada jaemin...
Namun siapa sangka secara tiba-tiba jaemin memakaikan kalung tersebut pada renjun membuat omega itu seketika membeku karena terkejut...
"Kalung itu sangat cocok di pakai oleh tuan manis pangeran" Gumam sang pemilik kedai membuat jaemin mengangguk setuju...
"Pangeran? " Renjun hendak melepaskan kalung tersebut namun jaemin langsung menghentikan nya...
"Aku memberikan nya untukmu walaupun cukup sederhana tapi ada makna tersembunyi dalam kalung tersebut" Ujar jaemin membuat renjun langsung terdiam.....
"Bukankah calon luna kerajaan ini sangat cantik paman" Gumam jaemin namun renjun berusaha tidak terpancing walau dirinya sudah berusaha menahan amarah nya dan rasa malu akibat ulah pangeran jaemin...
"Maafkan hamba pangeran hamba tidak tau jika yang di hadapan hamba adalah calon luna kerajaan" Ujar sang penjual sedikit menunduk membuat renjun langsung menatap jaemin yang sudah tertawa dengan tajam...
"Tidak tidak perlu seperti itu, aku bukan calon luna kerajaan ini paman, dia hanya membual saja" Renjun sedikit tidak enak saat melihat seseorang yang justru lebih tua menunduk padanya...
"Emm paman kenapa permata itu di tutup dengan kain putih" Ujar renjun berusaha mengalihkan kecanggungan yang terjadi karena ulah jaemin...
"Ini adalah batu permata yang di temukan satu tahun sekali di dalam gua tepat di belakang air terjun, menurut kepercayaan batu seperti ini bisa di jadikan jimat pelindung agar terhindar dari kejadian buruk pangeran"
Renjun hanya terdiam melihat bagaimana batu itu yang sudah berubah menjadi sebuah gelang dan dirinya langsung mengingat adiknya...
"Benarkah? Kalau begitu bisakan aku mengambil sepasang gelang ini, paman sangat indah menghiasnya" Ujar renjun membuat sang penjual langsung memberikan apa yang renjun minta.....
Full jaemren ya....
Nosung bentar santai dulu...Ayo jangan lupa vote sama komen oke...
![](https://img.wattpad.com/cover/358113998-288-k436696.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALPHA
Werewolfbukan kami yang hendak memilih memiliki takdir seperti apa, sudah ketentuan moon goddess yang sudah menulis jalan kehidupan.... andai kami bisa di beri pilihan maka kami tidak mau menjadi omega yang hanya di pandang lemah....