Raja donghae hanya terdiam memandang putranya itu dengan tajam bahkan tidak ada perlawanan sama sekali dari putranya tersebut..."Kau sadar apa kesalahan mu pangeran jeno" Donghae menatap datar putranya yang masih terdiam...
Wajah putranya masih banyak terlihat jelas lebam di mana mana...
"APA KAU TIDAK BISA BICARA!! " donghae langsung membentak jeno yang sedari tadi hanya diam....
"Kenapa kau hanya diam, kenapa tidak seperti kemarin yang terus memberontak, sudah puas kau menghancurkan dia" Donghae dapat melihat putranya yang mulai melihat ke arahnya...
"Tapi dia omegaku dan aku berhak melakukan apapun semauku"
BUAGGHH!!!
Jeno kembali tersungkur saat sang ayah yang langsung memukulnya membuat jeno menyeringai menatap ayahnya itu...
"Jangan jadi brengsek seperti kakek mu jeno, SECARA TIDAK LANGSUNG KAU MEMPERMALUKAN KERAJAAN KITA!!! Apa menurutmu pantas sikap mu itu menyandang status pangeran penerus tahta kerajaan, jika boleh memilih aku lebih baik memcabut gelarmu dan memberikannya kepada orang lain tapi aku masih mempunyai hati karena kau putraku "donghae memejamkan matanya mengatur emosinya yang siap meledak kapan saja, dirinya harus bisa mengontrol sisi alphanya saat seperti ini...
"LALU APA YANG HARUS AKU LAKUKAN AYAH? MEMANG KENAPA JIKA SIFAT KAKEK YANG MENURUN PADAKU, BUKANKAH AKU CUCUNYA,aku tidak perduli yang paling penting dalam hidupku adalah aku bisa bersama dengan omegaku" Jeno kembali menyeringai menatap ayahnya...
"Apa ini yang kau pelajari sejak kecil jeno? Ayah tanya? apa pernah kita mengajarimu untuk menjadi alpha brengsek seperti ini? Kau tidak pernah kekurangan apapun di dalam istana ini, memang kau di didik dengan keras tapi itu sudah sepatutnya karena kau akan menjadi pemimpin kelak, dan kau mengatakan jika pemuda itu adalah omegamu, bukankah seharusnya kau menjaganya? Bukan malah menghancurkan kehidupannya, kau tidak bisa melewati takdir begitu saja jeno walaupun kalian adalah sepasang mate tapi jika belum saat nya untuk bersatu seharusnya kau bisa bersabar dan ingat seorang ayah bisa dengan mudah memutus ikatan takdir keturunannya, dan apa kau tau, jisung pangeran kerajaan stovia mempunyai trauma dengan seorang alpha sejak kecil dan kau justru semakin membuatnya trauma, sungguh kau terlalu cerdas lee jeno, bahkan pangeran jaemin masih bisa bersabar hanya untuk bisa bersatu dengan takdir nya bukankah kalian bersahabat, dengan kebodohan mu ini hampir menghancurkan kerajaan kita"donghae hanya terkekeh sinis saat putranya sudah tidak berani lagi menatapnya bahkan sedikit terkejut dengan fakta yang baru saja dirinya terima...
"Hukum saja aku ayah" Lirih jeno secara tiba-tiba membuat raja donghae sedikit menyeringai pada putranya...
"Kau memang wajib untuk mendapatkan hukumam, ambilkan cambuk" Donghae melirik salah satu prajurit yang ada di sana...
Donghae menggenggam erat cambuk di tangannya dan menatap tajam putranya yang sudah pasrah menerima apapun hukuman darinya
Jeno alpha itu hanya terdiam dan memejamkan matanya erat merasakan cambukan yang mengenai punggungnya...
Sudah cukup lama donghae mencambuk putranya hingga dia berhenti saat melihat putranya yang sudah tidak bisa menahan tubuhnya sendiri...
"Seret dia kedalam penjara dan jangan keluarkan sebelum aku sendiri yang mengizinkannya bahkan ratu sekalipun" Donghae langsung meninggalkan jeno begitu saja dirinya sudah sangat kecewa dengan putranya tersebut...
"Maafkan aku jisung" Lirih jeno sebelum tubuhnya dibawa masuk kedalam penjara tersebut entah berapa lama dirinya akan berada di dalam sana....
Jaemin menemani renjun yang memakan makanannya dengan tidak selera dirinya tau pasti renjun masih memikirkan jisung saat ini...
"Mau memakan sesuatu? " Jaemin berusaha mengalihkan renjun dengan menawari menu lain, dirinya tidak bisa melihat omeganya hanya memakan makanan sedikit...
"Tidak perlu pangeran" Gumam renjun kembali memakan makanan walaupun dirinya tidak berselera...
"Sudah aku bilang jangan memanggilku dengan sebutan pangeran aku lebih suka kau memanggilku dengan sebutan lain seperti alpha jaemin kau pernah mengatakan hal itu atau hyung juga boleh" Jaemin tersenyum sambil membenarkan rembut renjun...
Renjun sendiri seketika terdiam mendapatkan perlakuan seperti itu...
"Maaf tadi ada daun yang membuat tatanan rambut jadi rusak" Gumam jaemin pelan mengerti dengan ekspresi wajah omega di depannya ini.
"Mau berjalan jalan setelah ini, mungkin kita bisa menemukan sesuatu di luar istana untuk di berikan kepada jisung nantinya" Jaemin menatap renjun yang masih terdiam sambil memainkan makanannya sedari tadi...
Renjun terdiam, dirinya ragu untuk menerima ajakan dari alpha yang ada di hadapannya, diam diam tangannya menggenggam erat sendok yang di pegang, menatap pelan manik mata teduh milik alpha itu seolah mencari sesuatu...
Hingga Renjun mencoba sedikit tersenyum...."Aku akan coba bertanya pada ayah" Jawaban renjun membuat jaemin mengangguk senang mendengar renjun menyetujui ajakannya.
Walaupun mungkin omega itu masih sedikit ragu....Ayo jangan lupa vote sama komen oke...
KAMU SEDANG MEMBACA
ALPHA
Werewolfbukan kami yang hendak memilih memiliki takdir seperti apa, sudah ketentuan moon goddess yang sudah menulis jalan kehidupan.... andai kami bisa di beri pilihan maka kami tidak mau menjadi omega yang hanya di pandang lemah....