Part 11

3.3K 454 96
                                    

Klontang...

Klontang...

Klontang...

Mew yang mendengar keributan di lantai bawah segera meraih piyama sutranya yang tergantung di kepala tempat tidur.

Dengan mata yang masih mengantuk dia menuruni tangga sambil mengikat tali piyama yang membalut tubuh berototnya.

Ketika Mew sampai di dapur dia melihat Gulf yang berdiri di depan kompor dengan penggorengan di tangan kanannya dan tutup panci di tangan kirinya,seakan pria cantik itu bukan mau memasak tapi mau bertarung dengan sesuatu di depannya.

"Apa yang kamu lakukan? Ini masih terlalu pagi untuk menghancurkan rumah sayang" Sarkas Mew.

Gulf menoleh ke belakang.

"Aku lapar,tapi di rumah jelek ini tidak ada pembantu satu pun" Katanya,kembali menghadap kedepan,mencoba membalik isi di dalam wajan sekali lagi tapi minyak panas yang mendesis dan mengamuk di dalam wajan membuatnya maju-mundur.

Mew melihat jam yang menempel di dinding,tidak jauh dari tempatnya berdiri.

Jam masih menunjukkan pukul 6 pagi tapi Gulf sudah mengatakan dia lapar?

"Apa dia tidak makan semalam?" Batin Mew.

Mew berjalan mendekati Gulf.

"Menyingkir,biar aku yang membuatkan sarapan untukmu,kamu tunggu saja di meja makan" Perintah Mew,dia mengambil penggorengan dan tutup panci di tangan Gulf.

Gulf tanpa melawan menyingkir ke samping,membiarkan Mew mengambil alih pekerjaannya sebelumnya,tidak,itu bukan pekerjaan tapi benar-benar kekacauan total.

"Ya tuhan,apa kamu tidak pernah memasak sebelumnya? Orang bodoh macam apa yang menggoreng telur dengan kulitnya seperti ini" Mew tercengang melihat isi di dalam wajan.

Itu adalah telur gosong dengan kulitnya ikut masuk ke dalam penggorengan,Mew sangat yakin kalau Gulf pasti melemparnya ke dalam,bukannya mengetuk cangkangnya lebih dulu.

"Jangan mengajariku,cepat buatkan aku sesuatu yang bisa di makan,aku lapar"

"Kamu tidak makan di pesta pernikahan kita kemarin malam?" Tanya Mew,dia semalam sibuk menjamu teman-temannya yang datang ke pesta pernikahan mereka,jadi dia tidak memperhatikan apakah Gulf sudah makan atau belum.

Gulf menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Bodoh"

Mew menghela nafas,dia melihat sekeliling dapurnya.

Jika di lihat dari kekacauan yang di buat Gulf pagi ini,apa yang di katakan Black Crow sepertinya benar,dia pasti menikah dengan monster,bukan manusia.

Mew membuang telur gosong buatan Gulf ke tong sampah dan mengganti wajan hangus itu dengan wajan yang baru.

Mew membuka lemari es dan mengeluarkan daging bacon dengan dua telur.

"Aku belum sempat mengisi kulkas kita,jadi untuk hari ini kita sarapan bacon dan telur,kamu bisa memakannya kan?"

Gulf mengangguk.

"Jika kamu menyajikan hati angsa mentah di depanku,aku pasti akan memakannya"

"Itu akibatnya kalau kamu melewatkan jam makan malammu" Omel Mew.

Mew dengan terampil memecahkan telur di tangannya dan memasukkannya ke dalam wajan penggorengan dengan sedikit minyak,tidak lupa dia menaburi sedikit garam dan lada hitam di atasnya untuk menambah rasa pada telur yang dia masak.

"Kenapa kamu masih disini? Kamu bisa menunggu di meja makan"

Gulf bukannya menurut,dia mendaratkan pantatnya yang cantik ke pantry dan duduk dengan nyaman di atasnya.

My Husband's Crime // MewgulfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang