Part 42

2.3K 386 47
                                    

Gulf terbangun,dia menatap langit-langit putih di atasnya,mendengar suara bip di sampingnya tidak perlu seorang jenius untuk memberitahunya dimana dia sekarang.

Rumah sakit.

Mew pasti membawanya ke rumah sakit setelah dia tidak sadarkan diri di ruang latihan Ayahnya.

Gulf yang sedang mendengarkan Mew bercerita tentang masalalunya yang kelam jatuh pingsan setelah dia berteriak kesakitan sambil memegangi kepalanya yang berdentum sangat hebat karena potongan-potongan puzzle yang hilang kembali ke dalam otaknya bagaikan kaset rusak di belakang kepalanya.

Entah bagaimana sekarang dia bisa mengingat dengan baik semua kejadian yang ada di 20tahun yang lalu.

Ciuman yang dia bagikan setelah membuat janji dengan Mew kecil di bawah hujan salju yang dingin,yang jika dia memikirkannya sekarang itu terdengar sangat romantis,ubin dan lantai yang penuh darah segar,jeritan kesakitan yang Mew keluarkan hari itu,dan...

Ayahnya.

Dia ingat bagaimana ekspresi dingin ayahnya saat mengayunkan cambuknya ke tubuh Mew,dia ingat bagaimana ayahnya memukul tubuh kurus Mew tanpa belas kasihan sedikit pun,dia ingat bagaimana Ayahnya tetap menusuk Mew menggunakan pisau saat dia memohon untuk Ayahnya berhenti,dia anehnya ingat semuanya sekarang,seolah dia baru saja terbangun dari komanya yang panjang.

"Bagaimana keadaannya dok? Kenapa dia belum bangun juga? Ini sudah hampir 24jam dia pingsan"

Gulf mendengar suara kakeknya yang sedang berbicara dengan seorang dokter di luar,tapi dia tidak berusaha memberitahu Kakeknya kalau dia sudah bangun.

Dia merasa sangat lelah hanya untuk membuka suaranya,dia kuwalahan dengan bayangan masalalunya yang menghantamnya dengan keras.

"Bersabarlah tuan,terakhir kali saya memeriksanya,cucu anda baik-baik saja,mungkin cucu anda hanya kelelahan itu sebabnya dia belum bangun sampai sekarang,mari kita tunggu sampai nanti sore,jika cucu anda masih belum siuman juga saya akan memeriksanya kembali"

"Huft,baiklah,jika terjadi sesuatu pada cucuku aku akan menutup rumah sakit ini dan memecatmu karena tidak becus merawat cucuku"

Dokter itu hanya tersenyum tipis mendengar ancaman kakek Gulf dan membungkuk mengerti sebelum dia pergi meninggalkan ruangan VVIP itu.

Kakek Gulf yang melihat dokter muda itu sudah berjalan pergi,membalikkan tubuhnya dan masuk ke dalam ruangan cucunya,dia melebarkan matanya ketika melihat cucunya sedang duduk di atas tempat tidur rumah sakit,dengan santai menyandarkan punggungnya ke belakang,seolah dia bukanlah orang yang baru saja pingsan dan membuatnya khawatir seharian.

Kakek Gulf yang melihat dokter muda itu sudah berjalan pergi,membalikkan tubuhnya dan masuk ke dalam ruangan cucunya,dia melebarkan matanya ketika melihat cucunya sedang duduk di atas tempat tidur rumah sakit,dengan santai menyandarkan punggungnya...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gulf,ya tuhan,kamu akhirnya bangun nak" Kakek Gulf dengan langkah lebar menghampiri cucunya yang terlihat pucat di atas tempat tidur rumah sakit.

"Apa yang kamu rasakan? Apa kamu merasa ada yang sakit di suatu tempat?" Tanya Kakeknya khawatir.

My Husband's Crime // MewgulfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang