Hari ini dikantor terasa kurang ada hal yang menantang.
Perasaan kali ini bukan tentang kantor. Tapi tentang perempuan yang menjadi pasanganku. Dia menjadi bintang hari ini, sore ini tepatnya. Ini semua berawal dari pertanyaanku yang terkesan aku tahu semua hal yang berafilisasi dengan itu. Dehixate atau entah obat apa itu namanya, yang pasti salah satu fungsinya adalah untuk terapi penyakit kulit seperti sifilis dsb. Tapi, karena aku bertanya padanya kenapa beli itu seper sekian detik setelah dimengirim capture layar gengamnya semua jadi berantakan. Fansaty kemana - mana, tuduhan berkesan menghakimi terus dilontarkan ,"Kok kamu tau", "kok gini , kok itu". Jawabku, aku tahu karena lekas membaca dari google, dan salahnya aku tidak membaca peruntukan obat itu hingga akhir penjelasan. Ternyata obat itu juga untuk penyakit atau indikasi lainya.
Aku tidak suka, benar sekali itu. Tentang penyataanya bahwa yang secara eksplisit membandingkan aku dengan masa lalunya soal berbohong. Entah, ini hanya perasaanku yang diciptakan oleh biokimia otakku atau gimana.
Hal terpenting yang aku pelajari adalah aku tidak marah. Dan sudah menjelaskan padanya, walaupun tidak merah apapun itu tidak penting bagiku, itu masalahnya dengan perasaanya. Menurutku ini penting untuk perasaan kita sendiri, bahwa jujur atas apa yang dirasakan adalah peduli yang sebenarnya.
Lucu bukan, iya begitulah perasaan manusia. Tapi, ini sungguh menyenangkan bisa berkata jujur dan belajar menerima penolakan. Mungkin kalian juga harus mencobanya. Tapi, pernah kah kalian mengalami hal yang sama?
Apakah kasusnya sama? Atau mungkin karena dia dekat dengan period jadi emosinya kurang stabil. Aku belajar banyak dari buku Set Bounderies bahwa kita harus menyampaikan apa yang kita rasa tidak nyaman. Dan bila perasaan kita tidak bisa diterima, masalahnya adalah diorang lain.
Sempat terlintas dipikirku bahwa kita memang benar - benar harus paham artinya setara. Bagaimana pikiran kita bisa diterima oleh pasangan kita tanpa menghakimi. Aku sadar bahwa semua yang kita pilih ada sisi yang berisiko, seperti memilih pasangan yang konservatif mungkin.
Sekian perasaan hari ini, mungkin ini akan berlanjut hingga larut malam nanti. Cobalah menyampaikan apa yang kita rasakan pada pasangan kita. Kalian berhak memilih sesorang yang bisa kalian toleransi untuk menjalani hidup bersama.
Apakah kalian ingin membiarkan perasaan kalian hidup dengan orang yang menyesal mengenal kalian? Itu sungguh tragedi.
Salam berperasaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH 100 HARI
FanfictionTulisan ini adalah tentang perasaan yang hadir dan mengusik pikiran. Entah itu tentang suka, duka, bahagia bahkan keabsurd-an. Aku mencoba untuk merekam apa yang bisa ditulis dalam #100 hari kedepan. Tidak ada pemeran utama, kecuali perasaan ini. D...