Rasa ingin tahu. Semua berawal dari situ.
Pada akhirnya kita akan bertemu pada diri kita sendiri. Karena kehidupan membawa kita pada kita, bukan untuk sesuatu lain. Maka dari itu rasa ingin tahu akan menuntunmu menuju cahaya yang lebih terang. Aku sadar, dan malam ini itu terjadi ketika aku bertanya pada "senyumnya".
Sedari dulu tidak ada yang perlu diamarahkan. Semua hanyalah nafsu untuk sesuatu yang kuat. Memiliki terutama, kita hanyalah dicipta untuk beryukur bukan untuk merasa punya. Sejatinya perasanmu kadang membutakan. Aku pun tidak tahu sebenarnya buta apa, tapi ingatlah bawa kita harus bersyukur. Bukanya begitu.
Tentang pasangan hidup pun sungguh menarik bila kita mencari tahu. Makanya kenali pasangan mu, mungkin seperti diajarkan dengan baik konsep mengenal. Aku jadi paham setelah benar - benar membaca bahasa Tuhan. Iya memang pada akhirnya akan sampai pada kesimpulan semua itu diusahakan, ketika kita tahu titik kurang atau perlu dilengkapi maka itu sebanarnya ujian untuk belajar. kita sudah dijalan yang benar, hanya saja itu pilihan. Bila kalian ingin usai, itu sah - sah saja. Tapi, tidak ada kesempurnaan didunia ini. Karena sejatinya hidup adalah kefanaan atas yang tidak kita paham. Karena jangkauan kita terbatas.
Sungguh bertanya saja. Dengan bertanya saja kamu akan tahu pasanganmu seperti apa. Maka bisa kamu tentukan sampai mana dia memaknai perjalanan. Bila bertemu tantangan hadapi, uji lah dirimu. Berarti Tuhan berpesan bahwa kamu mampu. Aku mampu. Aku ingin belajar.
Iya, betul kata Paulu. Tidak ada yang kebetulan didunia ini. Bila kita tahu, bahwa kita dituntun pada takdir kita. Entah cinta yang menyatukan atau pertikaian yang memisahkan. Semua akan ada jawabnya bila kita bisa bertahan. Ada kemudahan setelah kesulitan. Itu pesan Tuhan. Tidak boleh diabaikan saja.
Malam ini pun sepertinya juga jawaban atas raguku. Dan malam ini pun syukurku atas doa dalam benakku. Tuhan selalu membawa kita pada takdir. Bahwa Tuhan sungguhlah maha baik, atas segalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH 100 HARI
FanfictionTulisan ini adalah tentang perasaan yang hadir dan mengusik pikiran. Entah itu tentang suka, duka, bahagia bahkan keabsurd-an. Aku mencoba untuk merekam apa yang bisa ditulis dalam #100 hari kedepan. Tidak ada pemeran utama, kecuali perasaan ini. D...