#66

3 1 0
                                    

Aku bangga. 

Iya, banyak hal yang rupanya tidak aku tahu sungguh. Dan aku semakin ingin terus membuka mata pada dunia. Setidaknya untuk diriku sendiri. Bagaimana hari ini Sartre mengingatkanku akan hidup itu kita maknai. Bagaimana kita membuatnya lebih berarti. Dan jelas semua tergantung kita. 

Iya, walaupun itu masalah eksistensi dan esensi. Oleh karenanya, benar bagi kita untuk tidak hanya berkamuflase pada komunitas yang akan membuat kita tidak menjadi diri sendiri. Kekuatan terbesar adalah menjadi diri sendiri. Dengan berani untuk tampil tidak sama. Kita tidak akan sama, hanya kepentingan dan kebutuhan saja yang akan mempertemukan kita pada seorang yang nampak sama. Dan itu sesuai kebutuhan kita. 

Tidak perlu merisaukan apapun kecuali terus tumbuh dan bergerak. Benar bahwa bunga yan gmekar hari ini tidak ditanam kemarin sore. Ini adalah salah satu perjuangan untuk menjadi mekar bunga disuatu saat ini. Dan aku senang, aku ingin terus menyelam dengan lebih tenang tentunya. Asik, bisa tahu bagaimana pikiran berperan besar. Bagaimana Freud mengutarakan psikoanalisisnya. Bagaimana mimpi dan hasrat kita ditekan untuk tidak muncul pada khayalak. Dan parahnya menjadi sebuah ironi. 

Seks, apalagi. Menarik, dan aku masih ingin tahu dibalik semua cerita yang sudah ku dengar. Aku tidak akan menutup mata, aku tidak akan menyimpulkan kecuali pada akhirnya kita akan mati. Dan itu fakta. 

Aku harap kamu membaca ini seuatu saat nanti, dan aku menulis ini untuk kita. Agar sadar bahwa semua bisa dipertanyakan tanpa harus menghakimi. Ada tesis dan antitesis yang bisa kita sintesis. Dan pada akhirnya berjuangan hidup pada tahap religius adalah hal yang penuh rintangan, itu mungkin yang dimaksud Soren. Tidak apa, hidup memanglah harus dijalani. Dan kita akan menjadi anak kecil untuk mengerti kenapa aku ada ditempat ini saat ini. Bukanya ada sebab-akibat. Tapi, aku bersyukur sebagaimana iman mengisi tempat kosong antara akal dan peraasaan. Sampai bertemu dilembah penerjemah rincinya, Te amo.

KISAH 100 HARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang