Malam.
Perasaan ini memang tidak bisa hening. Tapi, selayaknya manusia ia terus menjelajah soal duniawi.
Apa kabar? bila kutanya pada perasaan ini. Sungguh kadang pun ia akan terlihat linglung untuk menjawab dengan baik. Perasaan ini tidak ingin ada tangis dan kecewa. Perasaan ini berharap bukan tragedi dan elegi. Ternyata perasaan ini cukup peduli pada tujuan bukan ketakutan. Aku sadar maka jauhlah dengan hal yang tidak diingin dan mendekat dengan yang diangan.
Dari kota pengasingan ini,
Malam kadang terasa sepi, tapi ketika aku coba mensiasati dengan menatap sekeliling jadi berisik. Aku tidak suka berisik. Walau aku gemar ramai. Kata psikologi memang naluri kita untuk ditemani bersama.
Tidakkah perasaan ini akan terus begini, kecuali lebih bijak. Tidak perlu khwatir. Malam ini sekawan, berdialog liar yang aku yakin hanya menghibur diri, ditemani oleh segelas yang mengahangatkan. Sampai ia bercerita semuanya, ia yang dipendam kadang muncul. Begitulah cara kerjanya.
Badanku rasanya tidak karuan tapi aku kuatkan saja. Tidakkah kamu bertanya tentang kesehatannku? Perasaan ini, kadang muncul emosi, itukah ego? Dan memang harus dibenahi agar lebih manusiawi. Pikiran sering bayangkan skenario ektrem kurang pertimbangan merasa itu jalan terbaiknya, tapi aku sadar itu hanyalah ego berkelidan dalam perasaan. Cukuplah.
Aku lelah. Apa karena aku kebanyakan bergerak?
Seru tau mendengar sekawanan berdoalog tanpa alur, hanya jujur. Saling timpali dengan judul - judul dan berlanjut tanpa jelas alur yang muncul. Hanya ketawa dan canda yang berujung asik bersama. Itulah sekawan.
Punggungku kadang terasa seperti tertekan, apakah telalu banyak duduk? atau aku salah pergerakan? Kamu tahu kondisiku?
Kita saling silang.
Akan ada alur yang tidak pernah kita tahu, ada jalur yang tidak pernah kita sangka. Pertemuan yang tiba - tiba. Kisah yang jadi - jadi. Begitukah takdir yang tidak kita tahu? Atau terlampau luas cakwala ini untuk dimaknai, hanya cukup dirasa. Seperti itulah segara. Memang aku segara dipengasingan, mentari yang menyapa. Bunga yang mekar tiba - tiba. Kita coba, kita coba.
Melangkahlah, punggungku ingin bersadar sejenak.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH 100 HARI
FanfictionTulisan ini adalah tentang perasaan yang hadir dan mengusik pikiran. Entah itu tentang suka, duka, bahagia bahkan keabsurd-an. Aku mencoba untuk merekam apa yang bisa ditulis dalam #100 hari kedepan. Tidak ada pemeran utama, kecuali perasaan ini. D...