#4

9 1 0
                                    

Ini adalah hari keempat.

Tentang perasaan ini memang sekali lagi adalah misteri karena Ia liar. Apa maksudnya? Iya, kalian pasti pernah dan sadar ketika memikirkan sesuatu bisa tiba - tiba terdikstraksi memikirkan hal lain. Atau ketika ada kabar "penting" kita langsung menerka - nerka, bahkan kita bersaha "fokus" pun tiba - tiba teralihkan. Bukankah seperti itu?

Perasaan ini pun mengalaminya, dan karena aku sadar aku benakku bertanya kenapa kamu berpikiran seperti itu? Tidakkah kamu bisa tanpa memikirkan kemungkinan yang sebenarnya belum terjadi? Mungkin seperti itulah artinya manusia ada, berpikir. 

Tentang batasan, aku mulai memaknai apa yang Nedra Glover sampaikan dari pengalamanya mengatasi pasienya. Manyampaikan batasan, sadar akan batasan, yang tentunya berdampak pada perasaan. 

Sekali lagi kita harus jujur atas perasaan kita. Kita tidak boleh membiarkan perasaan kita diperlakukan seenaknya oleh orang lain, artinya kita bertanggung jawab atas diri kita. Ini akan menjadi studi dan diskusi menarik karena kita tidak tahu apa sebenarnya perasaan ini, apakah hanya proses biokimia dalam otak saja?

Bila perasaan kita merasa tidak enak itu berarti kita sudah benar dalam menyampaikan pesan dan itu memang prosesnya. Lebih baik tidak enak sementara dari pada menjadi sesuatu yang tidak sehat. 

Menarik kadang ketika pikiran ku berdialog (perasaan), malam ini aku bertemu saudara perempuan dari pasanganku tapi aku belum mengenalnya sehingga aku merasa tidak perlu menyapa. Tapi, kamu tahu, apa yang benak ini pikirkan "Kan aku belum mengenal?", dan "apa yang aku pasanganku pikirkan tentang peristiwa ini". 

Tapi, perasaanku berkata tidak mengapa. Tidak ada tanggung jawabmu disitu untuk menyapa, dan tidak perlu merasa tidak enak. Jadi, tegaslah dalam menyampaikan batasan agar bisa saling dipahami.

Paling penting, pastikan perasaan kita tidak termanipulasi oleh situasi dan bisa proaktif. Bila ada yang tidak nyaman jangan menjadi pasif-agresif atau hanya diam saja dan memendamnya. Karena itu tidak sehat bagi perasaan kita.

Hari ini masih dengan perntanyaan - pertanyaan yang datang dalam pikir dan dirasa. 

KISAH 100 HARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang