#67

3 1 0
                                    

Penderitaan pun tidak begitu buruk bila kita mensyukurinya dan memaknakan atas kehendaknya. 

Mungkin memang benar petuah bahwa bila ingin hidup tenang dan bahagia cukup tiga hal. Tidak menyesali hari kemarin, mensyukuri hari ini, dan tidak mencemaskan hari esok. Dan makna dari hal - hal yang kita dengar sungguhlah sederhana, tapi kesederhanaan itulah yang membuatnya nampak sulit. Titik dimana kita sadar bahwa pilihan - pilihan yang kita tentukan termasuk dalam situasi apapun akan menjadi kan sesuatu pada hidup ini. 

Sungguh indah Tuhan menciptakan organ pengingat yang berkerja dengan menakjubkan, bagaiman ia bisa mengingat masa kemarin yang jauh waktunya. Bagaimana ia bisa menghayal entah imajinasi yang ia inginkan. Termasukkah itu dengan berharap. Aku senang bisa pelan - pelan belajar tentang hidup ini, setidaknya aku tidak diam atau bahkan terbelakang. Karena pasti kata "bacalah" itu ada maksud dari Tuhan sendiri. 

Mungkin nanti bila kamu baca ini berarti aku usai membaca buku Man's Search For Meaning dan belajar logoterapi, metode psikiatri yang dipopulerkan oleh Viktor F Frankl. Mungkin nyatanya tanpa memuji diri sendiri aku pun menerapkan metode ini sebelum aku mengenal istilahnya. Dan aksara penjelas ini akan terus bersambung entah mungkin pada titik nafas terakhir bisa ku arcakan dibumi. 

Bersyukurku tidak akan cukup membalas karunia dan kesempatan yang Tuhan berikan. Tapi, hanya itu yang kubisa. Kamu ku harap saat ini baik - baik saja, pendamping hidupku. Perjalanan kita akan sulit tapi Tuhan selalu kuatkan dan tiada masalah dibumi tanpa hadir paket solusinya. Entah itu lewat pembiaran atau aksi sesungguhnya. Itu filosofis. Dan ingatlah kita setiap manusia adalah unik. Pengalaman hidup, perjuangan, perasaan dan mengenai jiwa, Tuhan menciptakanya dengan segenap keanekaragaman agar kita dapat mendengar untuk memahami, melihat untuk mengerti, dan berbicara untuk empati. Bukan tentang menghakimi, karena kita semua punya pilihan dan jalan masing - masing. Mungkin indra kita bisa menipu, tapi jiwa kita, bahasa hati kita selayaknya menuntun pada takdir yang Tuhan pastikan. 

KISAH 100 HARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang