Sesungguhnya, sungguh aku bersyukur.
Untuk apa sebenarnya berbohong? untuk apa menahan yang sebanarnya hati kita tidak ingin? Hari aku telat ke kantor karena tertidur hingga lewat beberapa menit dari jam seharusnya aku dikantor. Tapi, ternyata bukan aku saja yang telat, bukan aku saja yang mengalami masalah hidup. Rupanya orang - orang sama dengan masalahnya dan kadang kita terlalu malu ? Kenapa malu pada kejujuran? Itulah kadan muncul.
Dan pada akhirnya kita bertemu pada sebuah kejujuran yang mengasyikan. Membawa pada hal yang tidak pernah kita duga sebelumnya. Dan hari ini pagi tadi aku penuh pertanyaan. Malu? kenapa? Tidak perlu merasa terkucilkan, lakukan saja dengan baik dan benar. Tidak melulu soal penilaian, karena memang sudah ada ketetapan.
Terus melangkah, menikmati dan berproses. Kata Ibu memang semakin berat atau bahkan variasi yang dihadapi atau merasa itu sulit ia berkata mungkin itu untuk menjadikanmu lebih bijak. Ibu selalu bertanya layaknya orang tua pada umumnya. Dan aku selalu mencoba menenangkannya, bahwa aku anak laki - lakinya ingin bertanggung jawab atas hidupnya.
Dan ternyata hidup tetap berjalan. Kadang lebih sering tidak kita duga kejadianya. Itu yang banyak orang sebut keberuntungan.
Entah, hari ini seperti menguras tenaga, lemas. Kakiku terasa ngilu, kukira kecapean mungkin tapi dinikmati saja karena itu pertanya ia digerakkan. Regulasi reaksi atas situasi itulah kuncinya. Aku sebenarnya suka menatap gemuruh sosial karena banyak pelajaran dari situ.
Aku bahagia malam ini dan sungguh memang aku menatap perempuanku. Dia lucu, kadang mempersoalkan hal kecil yang membuatku ketawa. Kadang ia ku jahili dan tidak suka. Begitulah dia, diam tak bersuara ketika dalam cakapan bersama tapi senyum ria ketika menatap wajah mas jawa ini. Cukuplah. Terus melanggkah dan berdoa.
Aku tidak tahu esok, perasaan ku pun penuh sangka tidak karuan. Hanya berserah pada putusan Allah. Karena keyakinan tetaplah ketentuan dan rasa syukur seksama. Tetap tersenyum dan beruat sebaiknya. Walaupun kita bukan malaikat.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH 100 HARI
FanfictionTulisan ini adalah tentang perasaan yang hadir dan mengusik pikiran. Entah itu tentang suka, duka, bahagia bahkan keabsurd-an. Aku mencoba untuk merekam apa yang bisa ditulis dalam #100 hari kedepan. Tidak ada pemeran utama, kecuali perasaan ini. D...