2. William Family

29.3K 1.2K 10
                                    

Happy Reading 🤍

Tok tok tok

"Hei! Tuan William memanggilmu untuk makan malam. Cepatlah, kau mengganggu waktu santai ku."

Seruan yang cukup keras terdengar dari depan pintu kamar Achera.

Achera yang sedang duduk di meja belajar sambil mempelajari beberapa materi terganggu. Namun Achera tetap akan makan malam.

Veronica pernah berpesan kepadanya agar tetap menjaga pola makan kapanpun. Karena kebugaran dan daya tahan tubuh seorang pembunuh harus kuat.

Achera menuruni tangga dengan langkah anggun. Meskipun Achera memakai pakaian santai dan rumahan, aura tegas dan anggunnya tetap melekat.

Achera menatap datar keluarga yang sedang mengobrol santai di meja makan.

Dari kecil Achera memang diberi kasih sayang layaknya anak kecil pada umumnya. Namun sejak kehadiran adik angkatnya, semuanya berubah.

Sering disalahkan meskipun bukan salahnya, hanya karena gadis yang tampak sangat polos. Dan ia sudah dianggap menjadi karakter antagonis yang dibenci semua orang.

Hingga pada puncaknya, lelaki yang ia sukai selama 4 tahun. Bertunangan dengan adik angkat nya itu.

Ia yang putus asa, menenggelamkan dirinya ke danau di dekat taman bunga yang indah. Setidaknya pemandangan indah bunga bunga yang Ia lihat terakhir kalinya.

"Kau membuat kami menunggu," ketus Clarissa, ibu kandung Achera, sambil melayangkan tatapan sinis.

"Benar itu, waktu makan kami berkurang dua menit," timpal Vincent William, ayah kandung Achera. Matanya menyorot tajam.

Dia kira bisa menakuti Achera, heh? Mana bisa! Pembunuh bayaran sepertinya takut hanya dengan tatapan seperti itu.

"Masih baik kami menunggu kehadiran mu baru kami mulai makan," sambung Vega, kakak kandung laki-laki dari Achera.

Dasar, sombong sekali. Achera sangat ingin membunuh keluarganya sekarang.

"Sudahlah, Mom, Dad, kak. Achera kan sudah datang. Jadi ayo kita makan bersama dengan tenang," lerai Celia, adik angkat Achera.

Ah bukan adik, maksudnya saudara angkat. Umur Celia dan Achera hanya selisih beberapa bulan saja. Jadi tidak bisa dibilang adik.

Achera duduk di salah satu kursi di meja makan mewah itu menyimak obrolan keluarga Achera asli yang sebenarnya tidak bermanfaat.

Hingga beberapa pelayan datang membawa menu makan malam ke meja makan.

Keluarga itu mulai makan dengan tenang tanpa suara. Berbicara saat makan bukanlah hal yang baik. Selain tidak sopan, hal itu juga bisa menyebabkan tersedak saat makan.

Suara dentingan alat makan dan piring memenuhi ruang makan kediaman beberapa orang yang bermarga William.

Satu per satu anggota keluarga inti tersebut selesai makan malam. Hingga saatnya pembicaraan serius.

"Bagaimana sekolah kalian? Apa ada penurunan nilai?" Vincent selaku kepala keluarga memulai pembicaraan.

"Baik, Dad. Lia juga punya banyak teman!" ucap Celia antusias.

"Bagaiman denganmu, Achera?" tanya Clarissa.

"Baik, seperti biasa," jawab Achera.

Mereka percaya dengan ucapan Achera dan Celia. Karena keduanya memang sangat berbakat. Namun sikap mereka saja yang terlalu meragukan.

I'm the Antagonist'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang