5. Dating

25K 1.2K 16
                                    

Happy Reading 🤍

Makan malam keluarga William selesai, mereka mengobrol singkat untuk mencairkan suasana tadi.

Obrolan itu di dominasi oleh ocehan Celia. Telinga Achera sudah lelah sejak tadi, namun ia tidak berniat beranjak dari sana. Ia masih ingin mengamati kebiasaan William Familly.

"Kenapa diem aja?" tanya Vincent. Semuanya seketika sadar jika Achera dari tadi hanya diam. Entah menyimak atau tidak obrolan tidak berfaedah mereka.

"Aku mengantuk," balas Achera.

"Ngak usah pake bahasa formal lagi. Udah selesai makan malamnya," ujar Clarissa.

"Kalo ngantuk tidur aja. Kita masih mau ngobrol. Lagian besok hari sabtu, kan libur," usul Daniel.

Achera melamun.

"Ada apa dengan mereka? Mereka seperti terlihat peduli kepadaku. Apa mungkin karena lengan kiri ku? Ugh, menyebalkan! Celia bahkan belum meminta maaf kepadaku. Daniel juga kenapa? Sepertinya ia sedikit lebih cuek dengan Celia hari ini. Mungkin dia menyadari jika Celia belum meminta maaf,"  batin Achera sambil menatap kosong ke arah televisi. Karena mereka mengobrol di ruang tamu.

"Kenapa bengong?" papar Daniel.

Achera menggeleng.  "Tidak. Aju hanya merasa aneh pada kalian yang tiba-tiba berperilaku peduli kepada aku. Tidak seperti biasanya."

Sontak yang mendengar perkataan Achera di ruang tamu terdiam. Seburuk itukah perlakuan mereka kepada Achera? Sepertinya mereka berlebihan saat berbicara dengan Achera.

"Udah dibilang ga usah pake bahasa formal lagi. Makan malam udah selesai."

Bukannya menanggapi ucapan Vincent. Achera malah bertanya.

"Ada apa dengan kalian? Aku takut kalian bukan keluarga William asli," ujar Achera.

"Aku mengantuk. Aku permisi." Achera meninggalkan semua orang yang terdiam di ruang tamu dengan pemikiran masing-masing.

Saat sudah agak jauh dari ruang tamu. Achera tersenyum miring.

"Semudah itu membuat mereka merasa bersalah. Kau bodoh, Achera. Padahal hanya dengan bermain menjadi korban akan membuat mereka iba kepadamu, meskipun harus menggunakan cara yang menjijikkan seperti itu."

"Tapi Aku lebih suka mengikuti alur permainan Celia. Membuat dia seakan menang. Lalu menghancurkan kesenangannya dan menginjak injak pencapaiannya untuk mengambil hak milih Achera."

Hanya Achera sendiri yang dapat mendengar kalimatnya.

✧・゚: *✧・゚:*

Hari ini hari Sabtu. Achera ada janji dengan salah satu teman sesama member official nya untuk membeli anak panah dan panahan yang baru. Salah satu member official itu akan menjemput Achera.

Achera sudah siap dengan pakaiannya. Ia mengenakan dress yang panjangnya sebatas lutut. Modelnya sederhana, hanya dress simpel lengan panjang.

Memiliki gradasi warna biru cerah dan putih, beberapa pita tambahan berwarna kuning dan sedikit renda di bagian bawah dan lengan. Achera memilih dress lengan panjang untuk menutupi lengannya yang melepuh kemarin.

Rambutnya yang ia gerai ikat model ponytail dengan pita berwarna kuning. Menaburkan bedak pada wajahnya. Dan sedikit polesan lip balm agar bibirnya tidak kering.

Bukankah aneh jika pembunuh bayaran menggunakan pakaian cerah dan feminim seperti ini?

Tapi tidak ada pilihan lain. Di lemari pakaian milik Achera hanya ada pakaian feminim. Sepertinya Elleonore juga tidak mempermasalahkan pakaiannya. Asalkan masih layak dan tidak terlalu terbuka.

I'm the Antagonist'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang