Happy Reading!!
Achera duduk di tepi ranjang sembari mengasah kedua belati kesayangannya yang lecet akibat pertarungan beberapa hari lalu.
Hari ini akhir pekan, tapi ia harus tetap ke sekolah untuk berlatih memanah. Masih ingat? Achera akan mengikuti kompetisi bulan depan.
Rayn memang sudah sadar jika ia ditolak oleh Achera, tapi bukan ia jika menyerah dan menjauh begitu saja. Ia akan tetap berusaha mendekatkan diri dengan Achera.
Seperti hari ini, Rayn menawarkan diri untuk menjemput Achera ke sekolah. Achera yang malas menyetir, mengiyakan saja tawaran Rayn.
Achera lebih suka menggunakan mobil dibanding motor, tapi tidak apalah. Yang penting ia tidak membuang bensin hari ini.
"Nunggu lama?"
Achera sampai di depan Rayn.
"Tidak juga. Ayo."
Achera mengenakan helm yang disodorkan lelaki di depannya, baru ia naik ke jok belakang motor itu.
Sebelum Rayn menancap gas, Achera menepuk pundak Rayn. "Temani aku ke salon dulu bisa?" tanyanya. Ia sekalian ingin mengambil kertas aneh itu.
"Bisa, kok. Salon mana emang?" jawab Rayn. Mana mungkin ia menolak permintaan sang pujaan hati.
"Olivia Beauty, kau tau?"
Rayn mengangguk. Ia menutup kaca helmnya dan tancap gas menuju tempat yang diucapkan Achera.
Tidak perlu basa-basi lagi, Achera langsung mengatakan sesuatu pada pekerja di salon itu.
—Flashback on—
"Damian, apa kau bisa mencari tahu mengenai data-data salon itu. Jika memungkinkan, kau bisa saja mengetahui apa makna angka 00 itu," pinta Achera.
Keduanya berjalan beriringan untuk pulang. Langkah Damian sengaja ia cepatkan agar lebih cepat pergi dari tempat ini.
"Akan aku coba. Nanti aku akan memberimu semua informasi yang aku temukan. Pastikan kau tidak tidur lebih dulu," harap Damian.
Achera berdehem, matanya menyorot sinis ke kaki Damian. "Apa kakimu alergi dengan keramik cafe? Pelankan langkahmu," paparnya.
Damian diam, tidak pula memelankan langkahnya.
Di kamarnya, Achera menunggu kabar dari Damian. Jika sudah mengetahui apa arti dari 00 itu, akan mudah.
Hingga yang ia tunggu akhirnya muncul.
Damian
00 itu urutan gaya untuk
perawatan kukuDamian
Kau bilang saja perawatan
kuku 00, mereka pasti pahamAchera
YaAchera
TerimakasihDamian
HmAchera meletakkan gadgetnya di nakas dan pergi tidur.
—Flashback off—
"Mau perawatan apa, kak?"
"Kuku, 00," jawab Achera.
"Ah, baik kak. Mohon tunggu sebentar, kami akan menyiapkan ruangan sejenak. Sembari menunggu kakak bisa minum air di nampan sebelah kakak. Saya permisi," pamit wanita yang bekerja sebagai resepsionis di salon itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm the Antagonist's
FantasyAngin malam berbisik lembut. Mengalun, membuat daun-daun menari dengan teratur. Gelap, tetapi indah. Malam ini, malam di mana Sang Malaikat Maut Cantik akan mengambil satu nyawa. Elleonore, auranya bak dewi kegelapan. Rambutnya hitam legam. Mata taj...