18. Big Family

13.9K 633 14
                                    

Happy Reading!!

Makan malam bersama lagi, ah, Achera muak dengan hal itu. Kali ini makan malam di luar, bahkan di tempat yang sama saat dengan Thomas dan Damian saat itu.

Tidak bisakah mereka bicara dari chat saja? Achera lebih memilih tidur daripada seperti ini.

Lagi. Ia menghela nafas lagi. Sudah kesekian kalinya. Waktu yang dijanjikan untuk makan malam setengah jam lagi, namun ia masih berdiam diri di kasur sambil menatap langit-langit kamar.

"Achera, apa kamu sudah selesai bersiap?" tanya Clarissa dari luar kamar setelah mengetuk pintu.

Achera tidak langsung membalas. Ia mengganti pakaiannya dengan dress hitam dan menguncir rambutnya satu ke belakang dengan tinggi.

Mengoleskan sedikit riasan lalu mengambil tasnya kemudian membuka pintu.

"Sudah, ayo," ucap Achera.

Clarissa terpaku sejenak, sejak kapan anaknya secantik ini? Tatapan tajamnya membuat Clarissa tidak bisa mengalihkan pandangan.

Sempurna, pesonanya lebih dari kata sempurna itu sendiri. Seburuk apa ia selama ini bahkan tidak sadar buah hatinya menjadi secantik ini.

"Mom?" panggil Achera karena Clarissa tak kunjung beranjak.

"Ah! Iya, ayo kita ke luar. Semuanya sudah menunggu di ruang keluarga," ajak Clarissa.

Achera mengangguk lantas mengikuti langkah Clarissa sambil tersenyum.

"Terpesona, heh?" duga Achera dalam batin.

Tapi meskipun cantik, tetap saja tidak masuk akal hanya dengan 2 menit bisa dandan secantik ini. Semua perempuan membutuhkan kemampuan itu!

"Di mana Celia?" tanya Achera. Sebenarnya ia tahu jika Celia pasti tidak akan diajak. Ia hanya iseng saja.

"Dia tidak ikut," jawab Vega.

Dahi Achera mengkerut, "kenapa?"

Vega menaikkan kedua bahunya acuh, "entahlah. Mungkin sedang pergi dengan Daniel," cueknya sambil bermain ponsel.

Jujur saja Vega bermain ponsel karena tidak kuat melihat penampilan Achera. Jika saja ia terlahir menjadi teman Achera, pasti akan ia nikahi Achera saat itu juga.

Vincent pun tidak jauh berbeda, ia beralih berbicara dengan bawahannya.

"Sampai kapan akan sok sibuk seperti itu. Ayo berangkat sebelum aku mengantuk," cetus Achera.

"Ayo berangkat."

"Achera satu mobil dengan Vega, ya," ucap Clarissa yang diangguki Achera namun dipelototi Vega.

Bagaimana bisa ia satu mobil dengan Achera jika melihatnya sekilas saja sudah tidak kuat.

Vincent sempat memasang wajah mengejek ke arah Vega, dan Clarissa mengibaskan rambutnya yang artinya, 'rasakan itu'.

Vega hanya bisa mendumel dalam hati.

Di mobil, Achera dan Vega duduk bersebelahan yang membuat Vega makin jantungan. Bahkan tangannya bergetar saat memasang seat belt.

Daripada harus mati terpesona, Vega langsung tancap gas tanpa menunggu mobil orang tuanya. Dasar anak durhaka.

Sepertinya, Achera mengantuk sekarang. Bagaimana tidak, di mobil sangat sunyi tanpa ada musik sama sekali, ditambah lagi mobil yang berjalan lancar tanpa berguncang.

Tidak ada salahnya ia tidur, 'kan? Lagipula membangunkannya tidaklah sulit.

Achera perlahan memejamkan matanya hingga benar-benar terlelap. Syukur saja tempat yang dijanjikan cukup memakan waktu lama.

I'm the Antagonist'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang