Happy Reading!
Masih di sekolah, kini Achera dan Mia harus mendengarkan Chloe. Ingat dia? Seseorang yang menanyai Achera waktu itu.
Chloe masih mengoceh dengan mata berbinar mengenai kejadian Achera dengan Kinan tadi pagi.
Ia sangat terkesan, meskipun sama seperti Mia, ia merasa kurang puas dengan adegan itu. Menurutnya, setidaknya ada satu bagian tubuhnya yang patah.
"Jadi?" tanya Mia yang sudah muak.
"Gue mau jadi temen kalian berdua," jawab Chloe semangat.
"Yaudah sih. Dari awal kan udah temenan. Cuma kurang deket aja. Iya, kan, Cher?" tanggap Mia.
Achera mengangguk.
"Wahhh! Thanks guys. Nanti kalo ada yang hina Achera lagi gue patahin lehernya aja," ujar Chloe yang entah kapan mengganti tatapannya menjadi tatapan haus darah.
Jika kalian berharap cerita ini berisi orang-orang baik dan pemaaf, ada baiknya kalian tinggalkan cerita ini. Karena tidak ada kata baik hati untuk siapapun karakter di cerita ini.
Saat ketiganya menikmati makan siang di kantin, tiba-tiba punggung Achera terasa dingin. Achera menoleh ke belakang melihat siapa yang beraninya mengotori seragamnya.
Seseorang itu adalah Celia. Wah, sudah lama tidak melihatnya berulah lagi.
Melihat Achera menoleh, Celia menunduk dan cepat-cepat mengeluarkan air matanya dan terisak.
"Hiks. Maafkan aku Achera. Aku engga sengaja," ucapnya dengan sesegukan.
Achera berdiri dan menyilangkan tangannya di depan dada, menatap tajam Celia yang menunduk masih dengan menggenggam gelas kosong.
Sangat lucu, tidak sengaja namun gelasnya sampai kosong begitu.
"Lalu?" tanyanya. Bagaimana tidak kesal, orang Celia yang menumpahkan minuman malah ia yang menangis untuk memancing banyak simpati orang-orang.
Achera apaan banget deh, masa gitu aja marah. Kan bisa ganti baju.
Kasian Celia kena marah Mulu sama dia.
Lagian Celia kan udah minta maaf.
Tuh Mia sama Chloe kok mau ya, punya temen kaya Achera. Udah cerewet, manja lagi.
Sombong lagi, haha.
Hahahhaha, memangnya cewe yang ditolak Daniel itu bisa apa?
Mana bener lagi.
Achera mengabaikan cemoohan dari siswa dan siswi di kantin, ia masih ingin memberi intimidasi ke Celia.
Chloe menandai wajah siapa saja yang menghina Achera. Sedangkan Mia mencatat nama para siswa dan siswi tersebut dalam pikirannya.
"Lalu?" ulang Achera.
"Maaf, aku engga-"
"ACHERA!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm the Antagonist's
FantasíaAngin malam berbisik lembut. Mengalun, membuat daun-daun menari dengan teratur. Gelap, tetapi indah. Malam ini, malam di mana Sang Malaikat Maut Cantik akan mengambil satu nyawa. Elleonore, auranya bak dewi kegelapan. Rambutnya hitam legam. Mata taj...
