29. Where Are They?

6.2K 327 7
                                    

Happy Reading!!

"Chera, mungkin kau harus membicarakan semuanya mengenai teka-teki ini ke para William. Kita perlu sekutu lebih banyak. Bawahanku juga berkurang cukup banyak akibat kejadian tadi malam," ujar Veronica.

Ketiganya yang selamat tanpa luka tadi malam, kini mendiskusikan apa yang harus mereka lakukan selanjutnya.

"Apa aku juga harus menjelaskan tentang jiwaku juga?" jawab Achera.

Damian mengerutkan keningnya bingung. Jiwa? Apa maksudnya?

"Ah, kau pasti bingung, Damian. Achera yang asli sudah mati, kini, jiwa Elleonore, anakku dulu yang mendiami raga Achera," jelas Veronica.

Damian sempat tertegun. Ternyata hal ini yang menyebabkan perubahan sikap Achera.

Sikap Achera, ralat, Elle, lebih Damian sukai. Eh? Bukan seperti itu! Bukan menyukai dalam hal perasaan, namun hanya sebagai rekan.

"Aku tau kau sulit mencerna hal ini. Tapi terserah kau saja lah, aku yang menjalaninya pun bingung," cecar Achera.

Suara nada dering diiringi layar ponsel Damian yang menyala, menunjukkan sebuah notifikasi mengambang berisi chat dari seseorang tidak dikenal.

Damian tidak langsung membuka pesan itu, ia mengamati nomor pengirimnya. "Nomor ini, sama dengan nomor yang memberi kode aneh ke ponsel Achera kemarin."

"Kau bisa meretasnya?" tanya Veronica.

Damian mengangguk. Ia membuka laptopnya dan mulai menekan banyak tombol di keyboard.

Achera menahan jari Damian saat Damian hendak meneruskan aksinya. Di layar, terdapat beberapa angka yang tidak asing bagi Achera.

Melihat tangan Achera yang membuat Damian tidak bisa mengetik lagi, Ia menengok ke arah Achera. "Ada apa?"

"Jangan diteruskan. Angka-angka itu, saat aku menelusurinya dulu, membuat virus asing menyerbu laptop milikku," aku Achera.

Damian mengikuti ucapan Achera. Ia menghapus semua jejaknya, lalu mematikan layar laptopnya.

"Jika nomor itu berhubungan dengan peretas laptop Achera saat itu, berarti .... semua ini saling berhubungan," duga Veronica.

Achera jadi teringat akan sesuatu. Ia tidak bersekolah, tidak pula kembali ke Mansion William beberapa hari terakhir.

Itu artinya, ia juga tidak melihat Celia, juga Kedua temannya selama ini. "Aku akan pulang dan kembali bersekolah besok."

Veronica menatap ke wajah Achera. "Kenapa tiba-tiba?" beonya.

"Aku harus memantau kegiatan Celia. Aku juga harus meminta bantuan kedua temanku."

"Benar juga, di sekolah, kau punya banyak sekutu yang menguntungkan. Temanmu yang bernama Rayn itu, dia juga berbakat," tambah Damian.

Achera membenarkan ucapan Damian. Semua temannya, mulai dari Mia, Chloe, hingga Rayn, mereka sama-sama memiliki kelebihan tersendiri untuk Achera.

Sekarang, ia harus memikirkan kata-kata untuk jujur dengan keluarga William.

I'm the Antagonist'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang