28. A Code?

7.1K 365 17
                                    

Happy Reading!!

Keberadaan Thomas benar-benar menghilang tanpa meninggalkan jejak sedikitpun. Ternyata benar, semua ini memang disengaja.

Thomas tidak memberikan Achera dan Damian celah untuk menyelidiki dimana ia sekarang.

Achera berkata pada keluarganya ia tidak pulang beberapa hari ini karena ingin berlibur dengan temannya. Jadi, Achera bisa bebas kemanapun sementara ini.

Bukan hanya tidak pulang ke mansion, Achera juga absen beberapa hari untuk tidak sekolah.

Ting! Ting!

Suara bel yang menggema di ruangan pribadi Veronica, membuat Veronica dan Achera menoleh ke layar CCTV. "Itu Damian. Suruh saja dia masuk, Chera," ujar Veronica.

Achera mengangguk. Ia memberi pesan lewat ponsel agar Damian masuk ke dalam. Karena ruangan ini bukan kamar Veronica, jadi Damian masih bisa masuk ke sini.

"Apa masih belum ada petunjuk?" tanya Damian.

Veronica menggeleng. "Dia benar-benar mahir menyembunyikan jejak."

Setelah menutup pintu, Achera duduk di sebelah Damian. Sofanya sempit, karena memang kediaman ini hanya dua penghuni. Keadaan sofa itulah yang membuat Achera dan Damian sedikit berdempetan.

Saat akan mengubah posisi kakinya, telapak kaki Achera tidak sengaja menabrak kaki Damian. Menyebabkan bunyi benturan yang sedikit keras.

Kedua makhluk kaku itu saling beradu tatap beberapa saat. Jarak wajah keduanya yang cukup dekat membuat Achera dan Damian harus merasakan sebuah perasaan asing.

Keempat mata mereka terkunci, seolah ada yang menahan mata mereka untuk mengalihkan pandangan. Achera dan Damian, sama-sama terpaku oleh pesona masing-masing.

Untuk saat ini, entah mengapa jantung Achera berdegup lebih kencang dari biasanya. Perut Damian bak dipenuhi kupu-kupu.

Sensasi ini, sebenarnya apa?

Veronica yang menyaksikan adegan kemesraan di depannya, membuat ia tersenyum dalam hati. Akhirnya anaknya mengenal apa itu salah tingkah.

EKHEM!!

Tidak kuat menahan rasa iri, Veronica berdehem keras. Membuyarkan aksi saling tatap Achera dan Damian barusan.

Mata Achera mengedar, menatap ke arah manapun asalkan bukan wajah Damian. Laki-laki di sebelahnya pun melakukan hal yang sama.

Mereka terjebak situasi canggung.

"A-aku mendapatkan pesan aneh lagi barusan," ungkap Achera. Nada bicaranya sedikit bergetar.

Maklum, Achera belum pernah berinteraksi dengan laki-laki sedari kecil. Pernah, sih, pernah. Tapi hanya saat menjalankan misi.

"Ekhem! Pe-pesan seperti apa?" sahut Damian.

"Ekhem! Pe-pesan seperti apa?" sahut Damian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I'm the Antagonist'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang