Happy Reading 🤍
Achera dan Rayn sangat menikmati hari ini. Menghabiskan waktu seharian untuk pergi ke berbagai tempat.
Rayn tidak hanya mengajak Achera pergi ke taman bunga. Ia juga menyarankan tempat tempat menarik lainnya. Saat ini mereka sedang menonton film di bioskop setelah makan siang tadi.
Achera keluar dari cinema dengan senyum merekah. Melihat adegan sadis di bioskop adalah hal yang terbaik untuk melepaskan rindunya dengan menyiksa mangsanya.
Sedangkan Rayn susah payah menahan diri agar tidak muntah saat ini juga. Adegan sadis yang tidak disensor sama sekali membuat isi perut Rayn seakan didorong ke atas untuk dikeluarkan.
"Memangnya seleramu film seperti itu, ya?" Rayn bertanya dengan memandang aneh Achera yang masih tersenyum.
"Maaf jika kau tidak nyaman. Aku begitu suka dengan film action seperti itu," ujar Achera setengah menyindir.
"Eh- gapapa kok. Tapi kayanya aku bakal susah tidur hari ini."
Achera mengelus punggung Rayn perlahan. Rayn yang diperlakukan seperti itu oleh Achera mendadak melupakan adegan film tadi. Hatinya bersemu gembira. Seperti ada ribuan kupu kupu yang berterbangan di perutnya.
"Udah siang. Mau pulang?" tawar Rayn setelah melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 14.26.
"Iya. Ayo pulang!"
Achera harus menyimpan tenaganya untuk persiapan bertemu dengan Veronica besok. Mungkin saja lengannya akan tertembak atau terkena lemparan belati.
Berinteraksi bak sepasangan kekasih, bersikap feminim, dan melakukan hal yang biasanya dilakukan perempuan pada umumnya sebenarnya bukan kebiasaan Elle.
Namun pekerjaannya sebagai pembunuh bayaran membuatnya menjadi mudah beradaptasi. Elle pernah menyamar menjadi kekasih anak dari targetnya. Elle juga pernah menjadi ibu sambung dari target.
Semua pekerjaan yang Elle lakukan selalu berakhir sempurna, sepadan dengan bayarannya.
✧・゚: *✧・゚:*
Rayn dan Achera sudah berada di depan gerbang Mansion William.
"Makasih buat hari ini, Achera."
"Makasih juga buat kamu, Rayn."
Setelah perpisahan singkat tersebut. Achera masuk ke dalam mansion untuk beristirahat atau mungkin tidur siang. Rayn juga sudah pergi untuk pulang ke rumahnya.
Saat masuk Achera disambut oleh pelayan yang bertugas membuka pintu dan menerima tamu. Sepertinya ancaman Achera kemarin membuahkan hasil.
"Selamat datang, Nona Achera."
Pelayan itu menunduk dan mempersilahkan Achera masuk. Achera masuk ke kamarnya berniat untuk mengganti pakaian.
2 hari berada di sini tidak begitu berarti bagi Achera. Hidupnya cenderung monoton.
Kehidupan pertama maupun kehidupan keduanya tidak terlalu berbeda. Hanya saja Achera merasa sedikit...
Nyaman?
Ya, nyaman. Karena di sini dia memiliki beberapa teman.
Di kehidupan pertama Achera, ia hanya memiliki satu teman sekaligus keluarga. Hanya Veronica yang menemaninya.
Mungkin Achera akan mengubah tujuan hidupnya. Dari yang hanya diam dan menjadi pembunuh bayaran. Sekarang menjadi ingin bebas untuk mencari tau dan mengeksplor dan mencoba berbagai hal yang tidak pernah Elle ketahui sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm the Antagonist's
FantasyAngin malam berbisik lembut. Mengalun, membuat daun-daun menari dengan teratur. Gelap, tetapi indah. Malam ini, malam di mana Sang Malaikat Maut Cantik akan mengambil satu nyawa. Elleonore, auranya bak dewi kegelapan. Rambutnya hitam legam. Mata taj...