PART 3

442 190 268
                                    

𝐉𝐠𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐚𝐧𝐝 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚𝐚𝐚. 𝐊𝐫𝐧 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐚𝐝𝐥𝐡 𝐬𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐬𝐚𝐲𝐚.🐱


Kamu memang protagonis di hidupmu,
namun kamu juga bisa jadi antagonis dihidup orang lain.
•••

Happy Reading 🍉
--------------------------

Di Koridor sekolah yang sepi, seseorang berjalan pelan sambil menatap lurus ke depan.

Jam yang baru menunjukkan pukul 6.00 masih terlalu pagi untuk para murid bersekolah. Sebagian dari mereka mungkin saja masih bergelut di alam mimpi.

Tetapi Erick berbeda, ia datang pagi pagi untuk menghindari teriakan serta tatapan para murid kepadanya. Ia terlalu malas untuk menanggapi.

Ya seperti yang kalian pikiran, Erick termasuk dalam janjaran para most wanted di sekolah Deniko High School.

Erick berhenti didepan kelas XI IPA 2. Ia berjalan memasuki kelas yang kosong menuju bangkunya.

Erick menjatuhkan kepalanya keatas meja dengan tangan kanan yang menjadi tumpuan.

Ia mulai memejamkan matanya tenang.

Setelah beberapa saat, kelas yang awal nya sepi sedikit demi sedikit murid-murid berdatangan.

"Woy! Rick."

Merasa ada yang memanggil nama nya, Erick mulai mengangkat kepala nya kearah suara tadi berasal.

Saat melihat siapa yang memanggil nya, Erick memutar bola matanya malas. Mengganggu, batinnya.

"Kenapa tuh mata? mau dicolok?" Orang yang ditatap Erick malas itu, menatap balik Erick dengan tatapan nyalang.

Ia mulai menatap orang itu dengan tatapan sinis dan tersenyum smirk."Emang berani?"

"Malah ditanya, ya enggak lah"

Seseorang yang duduk disebelah orang itu pun menatap malas."Mental yupi."

Orang itu menatap seseorang yang mengatai nya itu dengan nyalang. "Heleh, emang lo berani?"

Seseorang itu menepuk-nepuk dada kiri nya pelan, dengan wajah yang dibuat sombong. "Berani lah, sama sama makan nasi juga. Kalau Erick makan manusia baru gue nggak berani."

"Dihh."

"WOYY RAFFANDA! bayar kas nggak luh! " Bendahara kelas XI IPA 2 itu menatap garang ke arah seseorang tadi, sambil menyodorkan tangan kanan nya.

Raffandra Addison. Teman dari Erick itu memiliki sipat barbar, tengil dan sangat senang nistain teman teman nya, apalagi Alden. Biasanya ia sering di panggil Raffan.

Alden Arkara Fernandez. Sipatnya lebih tengil dan barbar daripada Raffan, tetapi ia tidak sering nistain tetapi jadi bahan nistain, Seperti tadi.

Raffan menyatukan kedua tangan nya dan sedikit menunduk kearah sang bendahara. "Nggak ada duit gue, mbah."

Sang bendahara yang bernama lengkap 𝙎𝙮𝙚𝙞𝙧𝙖 𝙕𝙖𝙣𝙚𝙩𝙖 itu pun memukul sedikit keras kepala Raffan. "Mbah mboh mbeh, pala lo peyang. Sok sok an nggak punya duit, lo dah nunggak dua minggu, tau nggak?"

RACHELLEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang