PART 10

271 101 77
                                    

𝐉𝐠𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐚𝐧𝐝 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚𝐚𝐚. 𝐊𝐫𝐧 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐚𝐝𝐥𝐡 𝐬𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐬𝐚𝐲𝐚.🐱

Bahkan dunia pun tahu, bahwa kau tak akan pernah bisa ku miliki.
•••

TYPO? TANDA'IN!


Happy Reading 🍉
---------------------------

Rachell terbangun dari tidurnya. Dengan badan yang berkeringat dingin, ia menyandarkan badannya di sandaran kasur.

Gadis itu menatap langit-langit kamar sambil menerawang mimpi yang baru saja ia alami.

Mimpi buruk. Mimpi itu menghantuinya sampai sekarang, sangat menyeramkan!

Kalian tau apa yang baru saja ia mimpikan?

Hantu!

Hantu dengan wajah rusak dan kepala yang hampir putus. Hantu itu mengejarnya kemana saja ia berlari.

Takut? tentu saja!

Sampai sekarang, jantung nya masih berpacu kencang.

Jika ia ditanya, lebih baik hantu atau psikopat, maka ia dengan lantang menjawab psikopat!

Walaupun psikopat itu sadis dan mengerikan, tetapi tidak pernah terbayang- bayang olehnya.

Tetapi kalau hantu, dijamin ia akan terus terbayang bayang selama beberapa hari, bahkan sampai berbulan-bulan.

Dan itu lebih buruk daripada mimpi buruk!

Rachell bergegas turun dari ranjangnya, lalu berjalan menuju kamar mandi untuk membasuh muka dan menyikat giginya.

Setelahnya, ia berjalan menuruni tangga menuju dapur.

Gadis itu mengambil air dingin di kulkas lalu meneguk nya hingga tersisa setengah.

"Ah, segar."

"Udah bangun?"

Rachell melompat dari tempat berdirinya tadi karena terkejut.

"Astaghfirullah ma, kebiasaan ngagetin Rachell mulu." Kirain hantu, sambungnya di dalam hati.

"Bukan mama yang selalu ngagetin, kamu nya aja yang kagetan," protes Launa kepada sang anak tanpa mau mengalah.

Gadis itu hanya bisa mengerucutkan bibirnya, tanpa membalas ucapan mamanya.
Ntar kalo dibalas makin panjang ceritanya, pikirnya.

"Kenapa tuh bibir kamu monyong-monyong, udah kek bibir bebek aja."

"Ihh... mama kenapa sih seneng banget nistain anak sendiri. Apalagi anaknya secantik aku." Dengan mimik muka yang dibuat sombong, Rachell menatap mama yang terlihat menunjukkan wajah julid.

"Dih..."

Menyadari sesuatu, Launa langsung menatap Rachell sengit. "Kamu belum mandi!?"

Menggaruk lehernya yang tak gatal. "Hehe... nanti ma."

"Nggak ada nanti nantian! harus sekarang! anak gadis udah jam delapan pagi masih belum mandi. Dikira wangi apa? udah sana mandi, entar nggak ada yang mau sama kamu, baru tau rasa."

"Ihh. Kenapa sih, mama selalu ngancem 'entar nggak ada yang mau sama kamu' walaupun Rachell nggak mandi nih ya, Rachell tetep cantik." Dengan pede Rachell menatap kanjeng Ratu dengan sedikit permusuhan.

RACHELLEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang