𝐉𝐠𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐚𝐧𝐝 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚𝐚𝐚. 𝐊𝐫𝐧 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐚𝐝𝐥𝐡 𝐬𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐬𝐚𝐲𝐚.🐱
Cinta gue tulus,
tapi jalannya aja yang putus.
•••Happy Reading 🍉
---------------------------Bulan telah berganti dengan matahari. Menandakan bagi makhluk hidup untuk memulai hari baru. Termasuk keempat sahabat yang akan memulai hari baru.
Rachell dan Keisha menatap sendu punggung seorang gadis cantik yang bergegas berjalan dan berpura-pura tuli untuk tidak menanggapi mereka.
Ternyata perasaan buruknya semalam benar. Hari ini adalah hari pertama persahabatan mereka hancur hanya karena seorang lelaki.
Keisha menundukkan kepalanya dengan mata yang sudah berkaca-kaca. "Maafin aku, Ra. Gara-gara aku, kamu juga dijauhin sama Reina."
Mendengar ucapan lirih gadis yang berada di sebelahnya, Rachell langsung mengalihkan atensinya. "Lo nggak salah, Kei. Nanti kita bicarain baik-baik, karena nggak mungkin persahabatan kita yang sudah bertahun-tahun lamanya, harus rusak hanya karena perjodohan si*alan itu."
Keisha memeluk tubuh gadis yang berada di sampingnya erat. Sungguh, ia benar-benar bersyukur bisa bertemu dengan gadis yang berada dipelukannya ini. "Makasih, Ra, udah nggak benci sama aku."
Gadis dengan rambut terurai indah itu membalas pelukan sang sahabat. "Udah gue bilang, Kei. Kalau ini bukan sama sekali salah lo. Jadi mulai sekarang berhenti nyalahin diri sendiri, gue nggak suka."
Setelah mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Rachell, Keisha menangis sambil terisak. "Makasih, makasih banyak."
"Udah iihh, jangan bilang makasih mulu." Gadis itu melerai pelukan mereka. "Ayo, ke kelas. Bentar lagi bel bunyi."
Mendengar ajakan Rachell, Keisha langsung menghapus air matanya, kemudian menggandeng tangan lentik sang teman untuk pergi bersama-sama.
"Ayok!"
Gadis cantik yang ditarik pelan tangannya itu, menatap Keisha sendu. “Ini bukan salah lo, Kei. Tapi juga bukan salah Reina. Kalian sama-sama nggak salah. Tapi yang bikin nggak abis pikir, kenapa Reina malah ngejauhin kita? Taulah, masalah kali ini terlalu rumit,” batinnya seraya melangkahkan kakinya mengikuti sang teman.
×××
"Rei," panggil gadis cantik dengan rambut panjang sepunggung kepada gadis yang duduk di sebelahnya.
"Hm?" Hanya terdengar dehaman, tanpa ada sahutan lain yang dilayangkan gadis tersebut.
Mendengar respon sang teman, Rachell menghembuskan nafas kasar. "Mau sampai kapan kek gini? Lo mau persahabatan kita hancur hanya karena seorang laki-laki? Lagipula, Keisha nggak salah apa-apa, Reina. Kenapa harus dia yang kena? Gue nggak mau persahabatan kita yang sudah bertahun-tahun lamanya rusak hanya karena masalah sepele kayak gini."
Reina yang awalnya fokus dengan buku tulis miliknya, langsung mengalihkan atensi menatap teman sebangku nya. "Lo nggak ngerti apa-apa, Ra. Lo nggak tau gimana rasanya orang yang lo suka ternyata bakal jadi milik sahabat lo. Lo nggak ngerti gimana sakitnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
RACHELLEN
Teen Fiction[𝗝𝗔𝗡𝗚𝗔𝗡 𝗟𝗨𝗣𝗔 𝗙𝗢𝗟𝗟𝗢𝗪 𝗗𝗨𝗟𝗨 𝗦𝗘𝗕𝗘𝗟𝗨𝗠 𝗕𝗔𝗖𝗔! ] "Melihat mu bersama yang lain memang menyakitkan, tapi aku bisa apa? jarak kita dekat, tetapi serasa berjarak." ...