𝐉𝐠𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐚𝐧𝐝 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚𝐚𝐚. 𝐊𝐫𝐧 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐚𝐝𝐥𝐡 𝐬𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐬𝐚𝐲𝐚.🐱
Dimana aku harus mencari sosok dirimu?
bahkan aku ragu kamu ada di dunia ini.
•••
Happy Reading 🍉
----------------------------Bruk!!
"Ee... kambing makan Keisha!" lantah Reina akibat terkejut dengan gebrakan meja didepan nya.
Keisha mengerucutkan bibir nya kesal, kenapa ia yang kena. "Ih kok malah Keisha sih yang dimakan kambing, kenapa nggak Thala aja?"
"Heh! kok malah jadi gue yang kena." Thalassa menatap Keisha kesal, kenapa malah dia yang dibawa bawa.
Keisha yang melihat wajah Thalassa yang kesal pun merasa bersalah. "Maafin Keisha, hehe..."
"Hm."
"Thala marah sama Kei?" Keisha menatap Thalassa dengan wajah yang menahan tangis.
Thalassa yang melihat wajah menggemaskan Keisha pun, berusaha untuk tetap mempertemukan wajah datar nya. "Hmmm."
Wajah Keisha menunduk dengan bahu bergetar, seperti nya ia sedang menangis.
Rachell yang sedari tadi menyimak pun langsung mengelus rambut Keisha lembut. "Sttt, udah jangan nangis. Thala nya cuman bercanda marah nya, iya kan, Tha?"
Rachell menatap Thalassa tajam, lihat lah bocil mereka menangis karna ulahnya.
Melihat tatapan tajam Rachell, Thalassa langsung memengang bahu Keisha lembut. "Iya, Kei. Thala cuman bercanda, mana bisa Thala marah sama Keisha yang imut ini." Thalassa mencubit pelan pipi Keisha, gemas.
Sebenarnya ia tidak benar benar marah, ia hanya bercanda. Murni bercanda, tidak karna takut dengan tatapan tajam Rachell.
Ia hanya ingin melihat bagaimana reaksi Keisha, tapi ternyata sampai membuat Keisha menangis. Jika tau akhirnya seperti ini, mungkin ia tidak akan pura pura marah.
Plak!
Reina menyentil dahi Thalassa lumayan keras. "Lo sih Tha, sok sok an marah."
Thalassa mengusap ucap dahi nya pelan. "Kan gue cuman bercanda Rei."
Keisha yang melihat teman teman nya berdebat karna nya itu tersenyum senang.
Rachell yang melihat Keisha tersenyum pun ikut tersenyum dan mengusap bahu Keisha pelan. "Sudah gue bilang kan, kalau Thala tuh cuman bercanda."
Keisha menoleh ke arah Rachell yang ada disebelah kanan nya. "Iya aku percaya, makasih Rachell." Ia merasa beruntung memiliki teman seperti mereka, yang menerima nya apa ada nya, bukan ada apanya.
Sedangkan Hazel dkk merasa geram karna keberadaan mereka sedari tadi tidak diperhatikan, bagaikan hanya angin lalu.
Rachell dan teman teman nya sibuk sendiri tanpa memperhatikan mereka. Menyebalkan.
"Heh, kalian!!"
Reina menatap mereka dengan wajah dibuat buat terkejut. "Eh, ada orang ternyata, kirain setan."
Hazel menggeram, enak saja orang secantik dirinya dibilang setan. Dihh, pede. "Si alan."
Tangan kanan Hazel menuju pipi kiri Reina untuk di tampar.
KAMU SEDANG MEMBACA
RACHELLEN
Teen Fiction[𝗝𝗔𝗡𝗚𝗔𝗡 𝗟𝗨𝗣𝗔 𝗙𝗢𝗟𝗟𝗢𝗪 𝗗𝗨𝗟𝗨 𝗦𝗘𝗕𝗘𝗟𝗨𝗠 𝗕𝗔𝗖𝗔! ] "Melihat mu bersama yang lain memang menyakitkan, tapi aku bisa apa? jarak kita dekat, tetapi serasa berjarak." ...