𝐉𝐠𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐚𝐧𝐝 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚𝐚𝐚. 𝐊𝐫𝐧 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐚𝐝𝐥𝐡 𝐬𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐬𝐚𝐲𝐚.🐱
Kenapa kalau nyebrang liat kanan, kiri?
karena kalau liat kamu, aku nggak bisa, karena nggak nyata.
~Rachellen
Happy Reading 🍉
----------------------------
Seorang gadis membuka pintu kamarnya dengan pelan. Mata gadis itu menatap sekeliling, ia meletakkan cemilan dan jaket miliknya ke atas meja.
Ia baru saja datang dari supermarket membeli stok cemilan.
Gadis itu berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan kaki dan tangannya.
Jam masih menunjukkan pukul 16.10, tetapi hari sudah mulai gelap. Mungkin hujan akan segera turun.
Setelah membersihkan kaki dan tangannya, Gadis itu menuruni tangga untuk ke ruang tamu di mana sang mama berada, dengan cemilan di kedua tangannya.
Tiba-tiba hujan turun dengan lebat, disertai dengan petir yang berbunyi kencang.
Alhasil, gadis itu langsung berlari kemudian memeluk sang mama dengan erat.
Tanpa gadis itu sadari, mamanya merasa sesak akibat pelukan yang terlalu erat.
"R-Rachell lepas, mama susah napas."
Mendengar suara sang mama yang terbata, gadis itu langsung melepaskan pelukan eratnya.
Dengan tergesa-gesa gadis itu menatap mamanya dengan raut wajah khawatir yang terlihat ketara.
"Mama nggak papa? ada yang sakit? yang mana? mama nggak ada penyakit 'kan?" Rachell bertanya dengan lancar tanpa memberi jeda sedikit pun agar mamanya bisa menjawab.
Launa menatap sang anak dengan wajah yang dibuat galak. "Kamu do'ain mama punya penyakit!?"
Mendengar pertanyaan Launa, Rachell langsung kelabakan. Jika mamanya itu sudah marah, maka habis sudah riwayatnya.
Uang jajan nya akan dipotong. Jika sampai dipotong, maka ia tak akan bisa lagi membeli novel. Jika itu terjadi, habis sudah.
"N-nggak ma, Rachell tadi cuman nanya doang." Gadis itu berbicara dengan sedikit terbata akibat takut mamanya itu semakin marah.
"Tapi tetap aja pertanyaan kamu kayak mau do'ain mama punya penyakit." Launa berucap dengan ketus.
Sebenarnya, ia tahu kalau anak semata wayangnya ini hanya refleks mengatakan itu karena khawatir. Tetapi ia sangat suka melihat wajah panik Rachell karena ia kerjai seperti ini. Itu menjadi sebuah kesenangan tersendiri baginya.
Gadis itu semakin panik saat mendapat balasan ketus dari sang mama.
"Bukan gitu maksud Rachell."
"Terus? maksud kamu, kamu do'ain mama punya penyakit supaya cepet mati?" Wanita paruh baya itu semakin memancing ketakutan sang anak.
![](https://img.wattpad.com/cover/358781538-288-k126768.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RACHELLEN
Teen Fiction[𝗝𝗔𝗡𝗚𝗔𝗡 𝗟𝗨𝗣𝗔 𝗙𝗢𝗟𝗟𝗢𝗪 𝗗𝗨𝗟𝗨 𝗦𝗘𝗕𝗘𝗟𝗨𝗠 𝗕𝗔𝗖𝗔! ] "Melihat mu bersama yang lain memang menyakitkan, tapi aku bisa apa? jarak kita dekat, tetapi serasa berjarak." ...