𝐉𝐠𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐚𝐧𝐝 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚𝐚𝐚. 𝐊𝐫𝐧 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐚𝐝𝐥𝐡 𝐬𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐬𝐚𝐲𝐚.🐱
Sesuatu yang pergi akan kembali jika itu memang takdirmu, begitupula sebaliknya.
•••TYPO? TANDAIN!
Happy Reading 🍉
----------------------------Hari ini, Rachell hanya makan malam sendiri. Mamanya tidak pulang malam ini, lembur.
Tadi sore, ia mendapat pesan dari sang mama. Katanya mamanya itu ada pekerjaan mendadak, jadi tidak bisa pulang dulu untuk malam ini.
Alhasil, gadis itu hanya makan sendiri. Rachell memakan makanan yang ia pesan, bukannya gadis itu tidak bisa memasak, tetapi ia mager, ditambah kakinya yang masih sakit walau tadi sore sudah ia obati.
Oh iya, soal kakinya, mamanya itu belum tahu, ya karena belum iya beri tahu. Haha....
Setelah menghabiskan makanannya, Rachell berjalan menuju kamarnya dengan pelan.
Sesampainya di kamar, Rachell berebahkan badannya di kasur dengan netra yang menatap langit-langit kamar kosong.
Pikirannya tiba-tiba berpusat kepada sang ayah. Sungguh, ia sangat ingin bertemu dengan ayahnya itu dan bertanya-tanya mengapa dia meninggalkan ia dan ibunya.
Laki-laki itu sungguh keterlaluan meninggalkan istrinya yang baru saja melahirkan.
Apa alasan ayahnya itu meninggalkan ia dan mamanya? apa karena dirinya?
Jika suatu hari nanti ia menemukan ayahnya itu, ia akan berteriak di depan wajahnya dengan keras sambil bertanya mengapa laki- laki itu meninggalkan mereka.
Rachell menggenggam erat tangannya dengan tatapan yang menilik tajam.
Tidak ada yang membuka suara di meja makan itu. Entah mengapa, Launa merasa anaknya ini tidak seperti biasanya.
Jika Rachell biasanya ceria jika didepannya, maka sekarang berbeda. Gadis itu hanya diam sambil memakan makanannya dengan tenang.
Launa menatap sang anak yang sudah selesai dari aktivitas makannya.
"Kamu lagi ada masalah?"
Gadis yang awalnya sibuk membersihkan mulutnya itu pun langsung mengalihkan pandangan ke arah orang yang berbicara.
"Nggak ada, ma."
KAMU SEDANG MEMBACA
RACHELLEN
Teen Fiction[𝗝𝗔𝗡𝗚𝗔𝗡 𝗟𝗨𝗣𝗔 𝗙𝗢𝗟𝗟𝗢𝗪 𝗗𝗨𝗟𝗨 𝗦𝗘𝗕𝗘𝗟𝗨𝗠 𝗕𝗔𝗖𝗔! ] "Melihat mu bersama yang lain memang menyakitkan, tapi aku bisa apa? jarak kita dekat, tetapi serasa berjarak." ...