𝐉𝐠𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐚𝐧𝐝 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚𝐚𝐚. 𝐊𝐫𝐧 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐚𝐝𝐥𝐡 𝐬𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐬𝐚𝐲𝐚.🐱
Sekarang kau memang menjadi miliknya,
tapi siapa tau, ke depannya bisa saja kau jadi milikku untuk selamanya.
~Rachellen Reverie Demiano
Happy Reading 🍉
----------------------------Sesampainya di kelas, ia langsung mendudukkan bokongnya lalu memainkan ponselnya tanpa peduli dengan teman teman sekelasnya yang menatap bingung.
Bukan karena apa. Hanya saja, biasanya gadis itu akan langsung menyapa teman teman sekelasnya terkhusus Thalassa, Reina dan Keisha.
Tapi lihat kali ini, gadis itu hanya diam sambil memainkan ponselnya tanpa menyapa mereka, bahkan teman teman dekatnya sekalipun. Aneh.
Jika teman-teman sekelasnya dilanda bingung, maka ketiga teman dari gadis itu hanya memaklumi.
Temannya yang satu ini memiliki mood yang random, moodyan. Sebentar lagi juga gadis itu akan kembali seperti semula, pikir mereka.
KRING!!!
bel masuk berbunyi.
Seperti biasa, Syeira Zenata selaku bendahara kelas XI IPA 2, menagih uang kas.
Gadis itu melangkah dari satu meja ke meja yang lain untuk menagih uang kas, tentu saja wajahnya tergantung siapa yang ditagih.
Jika orang yang ditagih tak pernah nunggak, maka ia menunjukkan wajah ramah.
tetapi jika sebaliknya, gadis itu akan menujukkan wajah galak, agar orang yang sering nunggak itu mau membayar kas.
Seperti sekarang, gadis itu sedang berada di meja Alden dan Raffan dengan wajah galak. Ia memaksa kedua anak manusia itu agar membayar kas.
Anehnya nih, ya, padahal kedua anak manusia di depannya ini adalah anak orang kaya, tetapi kenapa bayar kas cuma dua rebu doang, kek orang susah?
Bahkan nih, kata kelas sebelah, anak yang dapet biaya siswa aja nggak pernah nunggak kas. Lah ini!? masuk sekolah tanpa biaya siswa, pastinya pake duit, tapi nunggak kas, gila emang!
Oke skip.
Setelah dengan paksaan yang luar biasa, akhirnya kedua anak manusia itu mau bayar, walaupun harus debat terlebih dahulu. Tapi pada akhirnya, cewek selalu menang!
Syeira melangkahkan kakinya menuju meja Thalassa dan Keisha, lalu ke meja di belakangnya, yaitu meja Rachell dan Reina.
Gadis itu memberikan tatapan ramahnya, lalu menyodorkan tangan kanannya sambil jari-jari yang bergerak ke depan dan ke belakang.
Reina mengeluarkan uangnya lalu memberikannya kepada Syeira. Rachell pun sama, gadis itu memberikan uangnya tapi lebihan.
"Buat satu minggu ke depan."
"Wokeh."
"Syei." Mendengar namanya dipanggil, gadis itu menolehkan kepalanya dari buku ke arah Rachell.
"Kenapa?"
"Tutor dong cara ditakutin satu kelas."
"Gampang mah itu! tinggal jadi bendahara yang galak dan seram biar takut nunggak bayar kas."
Tawa Rachell pecah, gadis itu merasa ucapan Syeira lucu. Melihat Rachell yang tertawa akibat kata katanya, Syeira juga ikut tertawa. Sungguh receh.
Satu kelas melihat kedua gadis itu, mereka menatap Rachell heran, kemana hilangnya gadis yang tadi pagi terlihat tak bersemangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
RACHELLEN
Ficção Adolescente[𝗝𝗔𝗡𝗚𝗔𝗡 𝗟𝗨𝗣𝗔 𝗙𝗢𝗟𝗟𝗢𝗪 𝗗𝗨𝗟𝗨 𝗦𝗘𝗕𝗘𝗟𝗨𝗠 𝗕𝗔𝗖𝗔! ] "Melihat mu bersama yang lain memang menyakitkan, tapi aku bisa apa? jarak kita dekat, tetapi serasa berjarak." ...