PART 9

264 109 80
                                    

𝐉𝐠𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐚𝐧𝐝 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚𝐚𝐚. 𝐊𝐫𝐧 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐚𝐝𝐥𝐡 𝐬𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐬𝐚𝐲𝐚.🐱


Do'a ku dan do'a mu tidak akan pernah bisa bersatu.
Aku yang berdo'a untukmu, dan kamu yang berdo'a untuknya.
•••

Happy Reading🍉
--------------------------


4. Menikmati makanan kecil dan minuman.

"Coba kita lihat, makanan apa yang cocok untuk sekarang, selain eskrim." Rachell menatap sekitar untuk melihat makanan apa yang cocok untuk dirinya saat ini.

Mata gadis itu berbinar saat pandangannya terkunci di orang yang berjualan gulali.

Dengan langkah lebar, Rachell berjalan menuju gulali itu.

"Pak, beli gulali nya dua."

"Ini neng." Penjualan gulali itu menyodorkan dua gulali dengan warna yang berbeda.

Setelah menerima gulali nya, Rachell pun membayar lalu pergi dari sana untuk mencari kursi.

Gadis itu duduk dengan tenang di bangku taman sendirian, sambil memakan gulali nya dengan mata yang di pejamkan agar lebih menikmati.

Disaat gadis itu membuka mata, ia langsung terkejut karena melihat anak kecil yang menatapnya berbinar. Lebih tepatnya sih, menatap gulali di tangannya.

Sepertinya umur anak kecil itu sekitar lima tahunan.

"Hai anak manis, kamu mau ini?" Rachell menyodorkan gulali yang belum sempat dimakan nya ke depan anak kecil itu.

Dengan semangat anak kecil itu mengangguk cepat. "Mau! mau!"

Rachell memberikan gulali nya, lalu turun dari bangku untuk mengangkat anak itu, agar duduk di bangku tempatnya berduduk tadi.

Setelahnya, Rachell juga duduk di sebelah anak kecil itu. "Hei, nama kamu siapa?" tanya Rachell dengan mata yang menatap anak kecil yang sedang asik memakan gulali.

Menghentikan makannya, "hallo kak, nama aku Celline, kakak panggil aja aku Celli! kalau nama kakak cantik siapa? "

Senyum Rachell mengembang indah. "Hallo Celli, nama kakak Rachell." Dengan gemas, Rachell mengacak acak rambut Celli, tetapi setelahnya ia rapikan kembali.

Mata gadis kecil itu berbinar. "Nama kakak bagus banget..."

Masih dengan senyuman, Rachell mencubit pipi chubby gadis kecil di sebelah nya ini. "Nama Celli juga bagus banget."

"Makasih kak Rachell." Lihatlah, anak ini sungguh menggemaskan.

"Kamu disini sendirian?" Rachell menatap bingung Celline. Tidak mungkinkan, gadis sekecil ini pergi sendiri, tanyanya dalam hati.

Celline menggeleng cepat. "Enggak! Celli kesini sama mama, itu mamanya!" Gadis kecil itu menunjuk seorang wanita paruh baya dengan tangan mungilnya.

"Astaga Celli, kamu kemana aja? mama nyariin." Wajah wanita paruh baya itu terlihat khawatir.

"Celli cuman makan gulali disini sama kak Rachell."

Pandangan wanita paruh baya itu beralih ke arah Rachell. "Makasih ya nak, udah temenin Celli. Soal gulali nya, biar tante ganti."

"Nggak perlu tante, itu cuman gulali kok. Lagipula saya ikhlas ngeberinya," tolak Rachell sopan.

Senyuman wanita paruh baya itu mengembang. "Makasih sekali lagi ya nak Rachell?"

RACHELLEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang