Saat mereka masih menunggu Gaby dengan sabar, tiba-tiba seorang suruhan Gaby menghampiri mereka untuk memberikan informasi. Giselle dengan ramah menerima berita tersebut.
"Permisi, maaf kak. Saya disuruh ngasih tau kalau kak Gaby masih ada urusan di belakang, kemungkinan agak lama. Kak Gaby bilang, duluan aja ke basecamp" ucap orang itu.
Giselle mengangguk sambil tersenyum, "Oiya, terima kasih ya."
Namun, kegaduhan kembali muncul ketika Callie mulai merengek lagi. "Aaa Indira, gue belum fotbar sama dia! Gue mau nyusul dia ke belakang..." rengek Callie dengan ekspresi wajah yang dramatis.
Indira yang sudah mulai muak dengan kelakuan Callie mengancam, "Call, gue izin mukul lu sekali boleh?" ucapnya sambil menunjukkan posisi tangan yang hendak memukul Callie.
Callie langsung menunduk dengan wajah bersalah, "Hemm, maafin gue in. Gue terlalu excited."
Meskipun Callie sudah meminta maaf, ia masih terus melihat sekeliling, mencari tanda-tanda kehadiran Gaby. Namun, sayangnya, tidak ada petunjuk apapun yang menunjukkan bahwa Gaby akan segera muncul.
Setelah mendapat informasi bahwa Gaby masih sibuk, teman-teman memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke basecamp. Giselle mengajak semua untuk bergerak.
"Udah, Call. Ntar kan bisa fotbar di basecamp. Yuk, kita kesana duluan" ucap Giselle.
"Ayo meluncur, bree!" seru Indira dengan semangat.
Amanda merangkul Indira, "Sayang, mampir ke rumah sebentar ya. Aku mau nuker mobil, mau dipake Ayah soalnya."
"Iya udah, Call. Lu ikut gue sama Lia aja. Gue bawa mobil kok" tawar Giselle. Raisha yang terus fokus dengan HP-nya membuat Giselle sedikit kesal.
"Sha, lu mau ikut gue?" tanya Giselle.
Tanpa mendapatkan respons dari Raisha, Callie memberikan pukulan mematikan ke kepala Raisha "Aaaww, cici sakit, cii."
"Ini lu diajak ngomong, hp mulu deh. Heran gue!!" protes Callie.
"Eh, eh, gue duluan ya. Ketemu di sana aja nanti. Gue ada urusan bentar" ucap Raisha sambil berlalu meninggalkan teman-temannya.
"Hemm, hari-hari gue jadi nyamuk mulu" keluh Callie dengan wajah datar.
Giselle memberikan peringatan, "Man, 30 menit ya. Awas, lu lama!"
Callie kembali menggoda, "Iya, Man. Curiga gue kalau lu lama. Ntar lu bawa Indi gue ke oyo lagi."
"Astaghfirullah, secabul itukah muka gue? Lagian, bisa dirumah, ngapa harus di oyo. Iya nggak, sayang?" jawab Amanda dengan senyuman licik dan aneh, sementara Indira tersenyum seolah-olah mengingat sesuatu yang lucu di antara mereka.
Sambil tertawa, mereka semua bergegas ke basecamp dengan harapan bahwa Gaby akan segera menyusul. Namun, di balik gurauan mereka, gerak-gerik Amanda memang patut dicurigai. Ada sesuatu yang disembunyikannya dan rasa penasaran semakin memuncak di antara teman-teman.
Sampai di basecamp, semua sudah dipersiapkan dengan baik untuk kejutan yang mereka rencanakan jauh-jauh hari. Mereka menunggu dengan antusias, bertanya-tanya apa yang membuat Gaby begitu lama.
-----
Sementara Gaby berada di belakang dan bertemu dengan pelatihnya. Freya setia menunggu kakaknya. Setelah menyelesaikan urusannya dengan tim, Gaby bersih-bersih untuk segera bertemu teman-temannya. Freya yang setia menunggu langsung menyapa.
"Kak, tadi aku liat beruang madu kamu keliatan semangat banget dukung kamu" ucap Freya dengan senyuman ceria. Ungkapan itu membuat Gaby terkejut dan sedikit salah tingkah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Going You at a Speed of 8706 : Gabriel&Callie
Teen FictionDi sekolah menengah SMA48, dua dunia bertabrakan ketika Gabriel, pemain bulutangkis terkenal dengan sikap dingin dan keangkuhannya, dipertemukan dengan Callista, seorang kutu buku ceria dan aktif sebagai anggota PMR. Keduanya sama-sama memiliki kepr...