Mobil Zee sudah sampai di depan apartemen nya,dia pun memarkirkan mobilnya. Setelahnya dia keluar lalu berjalan ke arah pintu samping,dia pun membukanya namun nunew masih saja pingsan,tidak ada pilihan Zee pun menggendong nunew ke dalam apartemen nya.
Untung saja saat masuk apartemen sangat sepi karena hari sudah sangat larut,Zee menggendong nunew menuju lift. Saat sampai di depan kamarnya Zee memasukan password lalu pintu terbuka, Zee langsung saja masuk membawa nunew ke kamarnya,dia meletakkan nunew ke ranjang dengan sangat hati-hati setelahnya dia membuka lemari untuk mengambil baju yang sekiranya pas untuk nunew lalu dia memakaikan nya.
Zee pun berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri karena tubuhnya sangat lengket, sepuluh menit Zee menghabiskan waktu untuk mandi setelahnya dia keluar dengan pakaian lengkap. Zee pun keluar kamarnya menuju sofa,dia akan tidur di sofa karena kamar apartemen nya hanya satu,merasa haus Zee pun pergi ke dapur untuk minum,dia membuka kulkas dan mengambil minuman kaleng lalu meneguknya. Zee berjalan menuju sofa,lalu dia pun duduk termenung.
"Kasihan dia, sepertinya anak yang polos"monolog Zee. Setelah mengatakan itu Zee berbaring dan tidur di sofa.
Pukul lima pagi di kamar apartemen, nunew membuka matanya perlahan untuk menetralkan retinanya, saat sudah terbuka sempurna nunew merasa asing dengan tempatnya,dia pun melihat sekeliling seperti hotel pikirnya,dia pun langsung terduduk mengamati pakaiannya dan benar saja ini bukan pakaian nya. Saat nunew mengingat kejadian semalam dia pun nangis, sebegitu kotornya dia sampai bergilir,nunew benci sama dirinya sendiri yang lemah.
"Aku benci hiks...aku benci diriku sendiri hiks..."tangisannya.
Sedangkan Zee terbangun karena mendengar suara orang seperti menangis,Zee pun duduk terlebih dahulu untuk mengumpulkan nyawanya,setelah terkumpul Zee mendengar suara tangisannya dari kamar apartemennya,tanpa berlama-lama Zee pun mengecek kamar tersebut. Saat sampai di kamar Zee melihat nunew menangis tersedu-sedu dengan kepalanya yang di telungkupkan di lututnya. Zee pun mendekat menyentuh pundak nunew.
Merasa ada yang memegang pundaknya,nunew dengan reflek menghindar dan menatap Zee dengan air mata.
"J-jangan mendekat hiks"ujarnya sesenggukan,Zee pun masih berdiam di tempatnya sambil terus menatap nunew,Zee sangat kasihan kepada anak malang itu pasti dia trauma.
"A-aku kotor hikss"
"Aku benci diriku hiks"
"Aku benci"
"Aku benci"
Ujar nunew sambil memukul kepalanya sendiri, Zee yang melihat itu pun menghentikan tangan nunew namun Zee sangat kesusahan karena nunew terus memberontak tidak mau di sentuh. Tanpa pikir panjang Zee memeluk nunew dengan erat,nunew terus saja memberontak sampai tenaganya habis. Merasa orang yang di pelukannya tidak lagi memberontak Zee pun mengelus punggungnya untuk menenangkan.
"Sekarang kamu mandi ya,nanti saya siapkan bajunya"ujar Zee setelah melepas pelukannya,Zee melihat nunew hanya menatapnya tidak merespon ucapannya.
"Saya orang baik,kamu tenang saja"ujarnya seolah mengerti dengan kondisi nunew. Zee pun berdiri untuk mengambil handuknya di lemari.
"Ini handuknya dan itu kamar mandinya"ujar Zee menunjukkan kamar mandi di dalam kamar sambil menyerahkan handuknya dan di terima oleh nunew.
Nunew pun masuk ke kamar mandi yang di tunjuk Zee,sedangkan Zee dia mencari baju di lemarinya yang sekiranya pas di tubuh mungil nunew karena tubuhnya dan tubuh nunew sangat berbeda. Zee mengambil kaos serta celana pendek yang tidak muat di tubuhnya, setelahnya dia menaruh di ranjang lalu dia keluar dari kamar,Zee pun memesan makanan untuk mereka sarapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cute Bakery Keeper (ZEENUNEW)
أدب المراهقينNunew Chawarin seorang remaja laki-laki yang lucu dengan tubuh mungilnya,mempunyai sifat yang ceria namun di balik sifat cerianya dia memikul beban yang sangat begitu berat. Zee Pruk Panich seorang CEO muda dengan wajah tampannya namun memiliki sifa...