29. Bounprem Wedding

515 35 9
                                    

Hari ini,hari dimana seorang bounprem mengucap janji suci di depan sang pendeta, dia akan memiliki seutuhnya seseorang yang sangat spesial. Walaupun sesama jenis namun tidak ada halangan bagi mereka, mereka menerima resikonya bahwa menikah dengan sesama jenis.

Boun berdiri di altar menunggu seseorang di balik pintu,dia menatap pintu tersebut sangat deg-degan. Saat pintu di buka boun melihat sang calon berdiri dengan di dampingi papanya, boun sangat kagum dengan penampilan sang kekasih. Dengan balutan kemeja putih serta jas  dengan warna senada serta dasi pita hitam di lehernya sama halnya dengan dirinya.

Prem berjalan pelan di atas altar menuju sang kekasih dengan di gandeng papanya, dia melihat boun yang sedari tadi menatapnya dengan senyuman yang tidak pernah luntur dari wajahnya, Prem pun membalas senyuman sang kekasih. Sesampainya di dekat boun, Papa Prem menyerahkan anaknya kepada seseorang yang mencintai anaknya dengan tulus seperti dirinya, selama berhubungan dengan Prem, boun menunjukkan bahwa dia benar-benar mencintai Prem dengan tulus kepada keluarganya, oleh karena itu dia mendapatkan restu dari orang tua sang kekasih.

Saat menyerahkan anaknya dengan sepenuhnya, papa Prem meneteskan air matanya membuat Prem maupun boun ikut meneteskan air mata. Ibu Prem juga yang menyaksikan meneteskan air matanya,dia tidak menyangka anak yang di rawat sedari kecil akan menjadi milik orang.

"Tolong jaga dia,sayangi dia seperti saya menyayanginya, saya harap kamu bisa melakukannya, tugas saya selesai dan saya akan menyerahkan anak saya Prem kepada kamu"ujar papa Prem dengan air mata yang mengalir di pipinya sambil mengarahkan tangan Prem ke boun.

Boun pun menggenggam tangan Prem dengan gemetar, dia menatap papa Prem dan mengangguk yakin.

"Saya akan menjaganya, menyayanginya dengan sepenuh hati saya"ujar boun ke calon mertuanya.

"Bahagiakan dia,jangan buat air mata turun dari wajahnya selain air mata bahagia,jangan kasar terhadapnya, kalau dia salah tegurlah,jika ada masalah bicarakan baik-baik dengan kepala dingin"pesan papa Prem.

"Saya tidak janji tapi saya akan berusaha untuk membimbing dia ke jalan yang baik, terimakasih sudah mempercayai saya untuk menjaga anak anda Prem,saya akan berusaha membahagiakan dia semampu saya,saya akan berusaha membuat dia bahagia,sehingga anda tidak menyesal menyerahkan anaknya kepada saya"ujar boun tegas,papa Prem pun mengangguk lalu berjalan turun dari atas altar.

Bounprem saling menatap dengan senyuman, lalu boun menggandeng tangan Prem menuju sang pendeta yang sudah menunggu. Saat sudah di depan pendeta mereka di suruh mengucap janji suci.

"Silahkan tuan boun mengucapkan janji suci anda"ujar sang pendeta sambil mengarahkan alkitab di kepala boun.

Sebelum mengucapkan janji suci boun menatap sang kekasih sebentar lalu menarik nafasnya dalam-dalam.

"Saya mengambil engkau menjadi suami saya, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang kudus, dan inilah janji setiaku yang tulus"ujar boun dengan tegas.

"Silahkan tuan Prem ucapkan janji sucinya"ujar pendeta.

Prem menutup matanya sebentar lalu menarik nafasnya dalam-dalam,jujur saja dia sangat grogi.

"Saya mengambil engkau menjadi suami saya, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang kudus, dan inilah janji setiaku yang tulus"ujar prem.

Cute Bakery Keeper (ZEENUNEW)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang