Sudah satu bulan nunew pergi, Zee sudah tidak memperdulikan lagi soal nunew, kondisinya sekarang mulai membaik karena ada seseorang yang menghiburnya ketika dia sedang mengalami kesulitan.
"Zee kita makan yuk, sudah saatnya kita makan siang"ujar Joan, saat ini dia sedang ada di kantor Zee.
"Bentar lagi"jawab Zee yang sedang fokus terhadap layar komputer nya.
"Ayo dong kamu harus makan, nanti lanjut lagi"ujar Joan membujuk Zee yang ada di sampingnya.
Zee menghela nafasnya, dia pun melepas kacamatanya lalu berdiri. Sebelum pergi Zee memakai jasnya yang tersampir di kursi, Joan yang melihat pakaian Zee kurang rapi pun segera merapikannya.
"Tampan"ujarnya ketika selesai merapikan baju Zee.
Walaupun dirinya sangat dekat dengan Zee namun tidak ada hubungan spesial di antaranya, kerap dirinya bertanya soal kedekatan mereka tetapi Zee hanya menjawab 'kita hanya teman tidak lebih' itu yang Zee katakan, namun tidak membuat Joan marah karena dirinya dan Zee dekat saja sudah sangat beruntung, baginya tinggal butuh waktu saja agar Zee menjadi miliknya.
Mereka sampai di kantin dan duduk berhadapan, semua karyawan sudah tidak heran dengan kedekatan mereka bahkan mereka mengira bosnya itu sedang menjalin hubungan dengan wanita itu.
"Mau makan apa?"tanya Joan.
"Apa saja"jawab Zee.
Joan pun memanggil pelayan untuk memesan makanan, setelah memesan Meraka hanya menunggu saja.
"Nanti malam dinner yuk"ajak Joan.
"Tidak bisa, aku sibuk"jawabnya.
"Ayolah kamu selalu saja tidak bisa, kali ini saja ya"ujarnya memohon.
"Ya sudah"ujar Zee pasrah.
"Yeay, nanti malam kamu jemput aku ya nanti aku kirim lokasinya"ujar Joan kesenangan.
"Permisi"ujar pelayan itu sopan sambil menaruh makanan yang mereka pesan.
Mereka pun menikmati makan siangnya, setelah menghabiskan makanannya mereka tidak langsung pergi melainkan duduk di kantin tersebut.
"Oh ya, apa aku boleh minta uang sama kamu, aku pengen shopping and ke salon buat nanti malam, aku ingin menampilkan terbaik buat kamu"ujar Joan dengan senyuman.
Zee yang mendengar itupun tanpa pikir panjang langsung memberikan ATM nya kepada Joan tidak lupa dia juga memberi nomor PIN nya.
"Khop Khun khap, kamu begitu baik"ujar Joan kesenangan ketika menerima ATM dari Zee.
"Aku pergi dulu ya kamu semangat kerjanya, sampai ketemu nanti malam"ujar Joan lalu dia pergi.
Setelah kepergian Joan Zee kembali ke ruangannya, dia tidak menaruh curiga kepada Joan. Yang pasti Zee tau jika Joan adalah orang yang baik ketika dia sedang mengalami kesulitan Joan lah yang membantunya, walaupun sering minta uang kepadanya namun tidak masalah bagi Zee.
Malam harinya Zee siap-siap untuk dinner bersama Joan, dia pun turun dari tangga.
"Zee mau kemana sampai rapi begitu?"tanya davika yang melihat anaknya yang sangat rapi.
"Zee mau makan malam ma"jawabnya.
"Ya sudah, tapi jangan mabuk-mabukan"peringat davika di angguki Zee.
"Kalau gitu Zee pergi dulu"ujarnya lalu pergi.
Zee mengendarai mobilnya menuju rumah Joan, sesampainya di rumah mewah itu Zee menekan tombol di dekat pintu.
"Ohh nak Zee mari masuk"ujar navy mempersilahkan tamu nya masuk.
"Nak Zee pacarnya Joan ya, bentar Tante panggil Joan nya dulu"ujar navy lalu dia pergi meninggalkan Zee di ruang tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cute Bakery Keeper (ZEENUNEW)
Ficção AdolescenteNunew Chawarin seorang remaja laki-laki yang lucu dengan tubuh mungilnya,mempunyai sifat yang ceria namun di balik sifat cerianya dia memikul beban yang sangat begitu berat. Zee Pruk Panich seorang CEO muda dengan wajah tampannya namun memiliki sifa...