Malam hari di negeri paman sam,ada dua orang beda usia sedang tidur nyenyak. Salah satu dari mereka bangun lebih dulu,dia pun ke kamar mandi untuk mencuci muka, setelah dari kamar mandi dia pun kembali ke kamar dan melihat orang yang tidur dengannya bangun dengan wajah bantalnya.
"Sudah bangun?"ujarnya di angguki.
"Mama mana engkel?"tanya Tara setelah nyawanya sudah terkumpul.
"Mama kembali ke rumah sakit lagi untuk mengurus yaa,Tara sama engkel dulu"ujar Zee menjelaskan kepada Tara.
Tara pun pindah duduknya menjadi di pangkuan Zee, Zee pun mengelus punggung Tara.
"Au kelual"ujar Tara sambil mendongakkan kepalanya untuk menatap wajah Zee.
"Ayok,tapi Tara ganti baju dulu na"ujarnya di angguki Tara.
Zee pun menggendong Tara menuju toilet untuk mencuci muka Tara,lalu memakaikannya baju tebal karena musim dingin di tambah lagi angin malam. Setelah sudah siap,Zee pun berjalan ke luar dengan Tara di gendongannya. Zee tinggal di rumah mertua kakaknya.
Kini Zee berada di pasar malam,Tara menatap sekeliling dengan mata binarnya,Zee yang melihat Tara senang di ajak ke tempat ini pun tersenyum tipis melihatnya.
"Engkel mau tu"ujar Tara sambil menunjukkan pedagang sosis bakar,Zee pun mengangguk lalu berjalan mendekat ke arah pedagang tersebut.
"Mau apa lagi?"tanya Zee setelah membeli sosis bakar tersebut.
"Engkel au main tu"ujar Tara sambil menunjukkan capit boneka.
"Emang Tara bisa mainnya?"tanya Zee,Tara pun mengangguk yakin.
Zee pun berjalan ke arah pencapit boneka tersebut,setelah sudah sampai Zee menukar uang menjadi koin,lalu dia memasukan koin tersebut, setelahnya Tara menjalankan mesinnya.
"Engkel au boneka tu"ujar Tara sambil menunjukkan boneka beruang.
"Ya udah mainin"ujar Zee.
"Cusah engkel"ujar Tara dengan wajah frustasi nya,Zee yang melihat wajah frustasi Tara pun terkekeh.
"Ayok bisa nggak?"tanyanya meledek Tara.
"Ndak, engkel aja yang main"ujar Tara santai,Zee pun terkekeh lalu dia memasukkan koinnya dan menjalankan mesinnya,namun Zee tidak berhasil.
Beberapa kali Zee berusaha mendapatkan boneka yang di inginkan Tara namun dia selalu gagal dan hanya mendapatkan gantungan boneka. Tara yang melihat itu pun menangis karena keinginannya tidak terkabulkan.
"Ini engkel mencoba lagi,jangan nangis na"bujuk Zee,Tara yang mendengar omongan Zee pun berhenti menangis tetapi masih sesenggukan.
Zee pun kembali menukar uangnya lalu memainkannya lagi,namun lagi-lagi dia gagal mendapatkan boneka yang di inginkan Tara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cute Bakery Keeper (ZEENUNEW)
Fiksi RemajaNunew Chawarin seorang remaja laki-laki yang lucu dengan tubuh mungilnya,mempunyai sifat yang ceria namun di balik sifat cerianya dia memikul beban yang sangat begitu berat. Zee Pruk Panich seorang CEO muda dengan wajah tampannya namun memiliki sifa...