10.kelakuan pasutri
.
.
.-Happy Reading-
"Assalamu'alaikum!""Waalaikumsalam".
Pagi hari, fitri sudah berdiri di samping pintu sambil bersandar pada dinding di samping nya. Gadis itu sudah rapi, mengajak penghuni kamar asya segera berangkat.
Setiap hari jumat pagi, di adakan pengajian di masjid utama pondok pesantren. Di bimbing oleh pak kiyai jafar pemilik pondok pesantren saat ini.
"Rapi banget kamu." puji asya.
Melihat tampilan fitri dari atas sampai bawah. Bahkan lipatan sarung yang di kenakan nya begitu jelas terlihat sangat rapi.
Fitri tersenyum menampilkan gigi nya. "Harus dong." ujar nya semangat.
Asya mengangguk. Dia belum bisa memakai sarung serapi santri di sini, ini juga dia di bantu oleh hanifa.
"Saya duluan. Kalian semua jangan sampai telat yah ke pengajiannya". Pesan kak mila sang ketua kamar.
Mereka mengangguk serentak. " siap kak". Ujarnya.
"Kak mila rajin banget deh. Jadi iri, pasti ilmu nya udah banyak". Celetuk fitri memperhatikan punggung senior nya yang semakin menghilang.
Siapa yang tak iri coba, dari penampilan saja sudah sangat subhanallah. Memakai sarung rapi sebatas telapak kaki, kerudung nya panjang menjuntai hingga sebatas belakang lutut. Belum lagi dia rajin, baik, pintar pasti ilmu sudah tinggi.
"Jangan kan kamu yang masih baru di sini. Aku saja yang sudah tiga tahun pengen banget kayak kak mila". Seru dira menghampiri teman nya itu.
Fitri menoleh pada dira. "Iya ya. Emang kak mila udah berapa lama sih ngaji di sini?" tanya nya penasaran.
Dira mengerdikan bahunya tak tahu. Dia pun lupa sudah berapa lama saking lama nya sampai dia tak tahu.
"Sekitar tujuh delapan tahunan kalau gak salah". Sahut hanifah dari belakang.
"serius?"
Asya terkejut mendengarnya. Ternyata sudah sangat lama sekali, hebat banget puji nya.
"Iya udah sekitar segitu kalau gak salah. Sejak dia masuk mts udah di sini". Jawab hanifah.
"Wah lama banget". Gumam asya pelan.
"Ayo geng udah ada yang mulai sholawatan". Ajak dira.
Mereka berempat pun keluar dari asrama menuju masjid utama pondok pesantren yang berada di tengah tengah area pesantren.
Di depan masjid ada parkiran besar, di sebelah kanan ada rumah pak kiyai (ndalem) di belakang nya asrama santri putri dan di kiri masjid asrama putra. Masing masing di batasi rumah kerabat pak kiyai.
------crtn-------
"Kak mila, asya piket nya sama kami aja bagaimana?" tanya hanifah pada mila yang sedang melipat pakaiannya.
Kak mila pun mengangguk. "Iya sama kalian saja. Nanti kalian kasih tahu dia harus apa aja". Ujar kak mila menatap penuh pada keduanya.
Hanifah dan dira mengangguk. Mereka lalu menggandeng tangan asya dan membawanya keluar dari kamar untuk melaksanakan piket. Mereka juga sudah mengganti baju dengan baju sehari hari supaya tidak kotor.
"Kita kemana?" tanya asya bingung.
"Kita piket di kelas tujuh. Bareng sama yang lain". Jawab dira.
"Piket?" asya mengerutkan keningnya bingung. "Piket apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
nyantri bareng suami
Teen FictionBagaimana jadinya jika kita menikah dan masuk ke pesantren bersama sang suami? Itulah yang di rasakan Anastasya Sabila. Gadis yang sering di panggil asya itu menerima perjodohan sebagai bukti baktinya pada orang tua. Haikal Zayyan Atharrazka. Pria b...