Sebelum kalian baca jangan lupa kasih vote dan komen nya. Buat kasih aku semangat supaya bisa update cepat. Kasih votenya selagi GRATIS jika pengen aku up cepat🔥🔥🔥
Oh ya jangan lupa follow IG ku:valle.rossie
Happy Reading-
Haikal yang baru keluar dari masjid setelah berdiam sebentar terkejut kala melihat asya bersama tiga santriwati lainnya berlari menuju asrama. Haikal mengerutkan alisnya bertanya tanya, ini sudah malam hampir pukul setengah sebelas. Dari mana istrinya sampai keluyuran tengah malam? Dia harus menanyakannya.
Keesokan harinya haikal berusaha berbicara dengan istrinya, tetapi tak bisa karena waktu dan tempat yang tidak mendukung.
Hingga pada siang hari sebelum dzuhur, dia tak sengaja bertemu istrinya di kantin pesantren. Asya sedang membantu bi anis membersihkan sayuran yang baru di beli dari pasar.
"Assalamu'alaikum".
"Waalaikumsalam".
Asya dan bi anis kompak menjawab salam. Kedua nya menoleh pada pintu, ternyata haikal yang masuk. Jantung asya berdetak kencang entah kenapa, gadis itu tak berani menatap haikal dan hanya melirik singkat.
"Nak haikal? Mau makan?" tanya bi anis.
Haikal berpikir sejenak sebelum akhirnya mengangguk setuju. "Iya bi, haikal mau makan". Ujar nya.
Bi anis turun dari bangku besar yang di pakainya untuk membersihkan sayuran bersama asya. Dia berjalan mendekati lemari.
"Kebetulan sekali, bibi baru masak sama nak asya. Cobain deh masakannya, pasti enak". Ujar bi anis.
Beberapa lauk di letakan di dekat haikal duduk, haikal tersenyum tipis pada bi anis. Dia mengambil satu centong nasi lalu di tambahkan beberapa lauk. Ada telur goreng, tempe orek dan sambal bawang. Lalapan nya ada selada.
"Gimana? Enakkan?"
Haikal mengangguk. "Enak sekali" puji haikal sembari melirik asya.
Asya terus diam, dia fokus mengupas kulit kentang yang akan bi anis olah nanti. Tadi ketika dia sedang berjemur di teras asrama asya melihat bi anis yang kesusahan membawa barang belanjaan. Dia pun berinisiatif membantunya dan di sambut baik oleh bi anis.
Karena merasa gabut dan bosan di asrama asya memutuskan membantu pekerjaan bi anis. Lumayan bisa mengurangi rasa bosan nya dari pada di asrama hanya diam saja tak melakukan apa pun.
Sebenarnya bisa saja waktu itu dis pakai untuk menghafal, mengaji atau murojaah. Tetapi namanya juga asya dia bukan tipe yang rajin. Apalagi dua temannya di kamar malah tidur siang, fitri juga tak mengajak nya bermain.
"Bi anis, sudah mau dzuhur. Asya pamit ya mau ke asrama".
"Enggak makan dulu? Makan dulu aja".
Asya menggeleng pelan. "Enggak usah bi, makasih. Asya langsung ke asrama aja".
"Eh bentar dulu".
Bi anis mengambil daun pisang. Dia mulai membungkus beberapa lauk untuk asya bawa pulang sebagai ucapan Terima kasih.
"Ini bawa." bi anis menyodorkan keresek.
Asya menggaruk tengkuk nya meski tak gatal, gadis itu tersenyum canggung. Dia tak enak menolak tetapi dia benar benar ikhlas tadi membantu.
"Makasih banyak bi".
Asya mengambil keresek nya. Gadis itu pun pamit untuk pulang ke asrama. "Assalamu'alaikum".

KAMU SEDANG MEMBACA
nyantri bareng suami
Ficção AdolescenteBagaimana jadinya jika kita menikah dan masuk ke pesantren bersama sang suami? Itulah yang di rasakan Anastasya Sabila. Gadis yang sering di panggil asya itu menerima perjodohan sebagai bukti baktinya pada orang tua. Haikal Zayyan Atharrazka. Pria b...