•£| 33

528 74 31
                                    

Setelah kejadian dimana badan sung ilhwan bersinar, jinwoo merasakan matanya perih karena bertabrakan langsung dengan cahaya yang menyilaukan,pria itu tertunduk lesu setelah lututnya berusaha menopang tubuh miliknya dengan ditambah oleh dokja yang masih menangis di bahunya menambah berat yang harus di topang pria tersebut.

Sung ilhwan disisi lain terlihat lebih baik dari sebelumnya, luka-luka miliknya sembuh meskipun meninggalkan bekas yang mungkin tidak akan hilang, meskipun begitu.ilhwan belum membuka mata miliknya,pria itu terbaring tak berdaya di tanah seperti mayat yang akan di kremasi. Guwon yang melayang-layang di atas mereka tersenyum tanpa dosa setelah membuat anak seseorang menangis.

Jinchul yang baru sampai mengejar jinwoo setelah pria itu pergi ke arah bangunan guild burses, mengangkat kacamata hitamnya ke atas kepala miliknya.kedua bola mata miliknya mengedip beberapa kali untuk memastikan pemandangan yang dilihat bukanlah ilusi karena adegan di depannya, dimana keluarga sung dalam keadaan ambigu membuat ketua tim berambut pirang Tersebut bingung.

Menampar dirinya sendiri, jinchul dengan cepat mengarahkan anggota timnya untuk membawa semua orang ke rumah sakit karena melihat keadaan yang tidak begitu bagus, pria yang memakai kecamatan hitam tersebut mengangkat alis saat melihat perawakan orang yang baru pertama kali dilihatnya di Seoul.

Wajahnya terlihat tidak asing bagi woo jinchul.
namun dirinya Memutuskan untuk memikirkan itu nanti, jinchul meminta para rekannya untuk membawa jinwoo dan orang-orang lain yang terkena dampak insiden ini.

.

.

.

"Jadi....ini pedangku." Cale melihat pantulan dirinya pada bilah putih di tangannya.

Tangannya bergerak tampa sadar, membuat pose untuk menebas.cale yang memegang bilah tajam berakhir dengan dunianya sendiri,bermain dengan imajinasinya, sebuah pikiran kecil menjadi sesuatu yang berharga bagi anak tersebut. Senyuman kekanakan bisa terlihat saat cale membuat gerakan-gerakan aneh dengan pedang barunya.

"Ya." Yuwon berkata, dirinya bersenandung senang karena cale menyukai pedang tersebut."kuharap kamu menjaganya dengan baik." Yuwon berkata, membereskan kotak berkas ke arah meja ketua timnya,kim rok soo menatap males pada kota kertas baru didepan dirinya, yuwon membalas itu dengan senyuman manis (sarkasme murni.)

"Karena Ahjussi mencoba yang terbaik untuk membuat nya."pria itu berkata kembali duduk di atas sofa di ruangan tersebut.

"Ahjussi? Apakah dia samchon hyung?." Cale tiba-tiba berhenti.

"Ya kita akan membahas itu nanti, awalnya mungkin sulit untuk menyakinkan dirinya.tapi semua itu terbayar sepadan." Yuwon kembali melakukan tugasnya,tanpa menyadari pupil mata cale membesar,saat senyuman terpang-pang di wajah satu-satunya anak berambut di ruangan tersebut.kim roksoo memutar mata pada pemandangan didepannya.

"Baiklah,mari kita berbicara tentang hal lain." Roksoo melihat kertas kerjanya. Yuwon melihat ketua timnya yang sedang berbicara."Setelah diskusi yang kita lakukan dengan ketua, tim satu,dua dan tiga sepakat mengenai satu hal.Kita akan mengirimkan tim dua untuk mencari organisasi yang dicari oleh ketua." Roksoo berkata, memutar kursinya ke arah jendela di belakang dirinya.pria pertengahan tiga puluh itu membelakangi yuwon.

"Woo jinchul akan mengambil tugas tim tiga untuk mengatasi break, sementara tim tiga sendiri akan mengambil tugas tim dua untuk menyelesaikan dungeon."

Yuwon terlihat berpikir,menurut pendapat miliknya ini semua terjadi karena tim satu kekurangan orang,selain orang yang di suruh oleh kim roksoo untuk pergi ke tim dua.mereka sekarang hanya terdiri dari 3 S-rank,1 A-rank, dan 3 D-rank.jumlah ini adalah jumlah paling sedikit dari tim-tim lain.juga ketua asosiasi sedang sedikit sibuk tentang perekrutan dari academy,dengan kata lain dia tidak akan punya jadwal kosong dalam waktu dekat untuk melakukan pemerataan orang.

a child. a protagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang