•£| 12

1K 141 39
                                    

Jinwoo menyesap teh yg di siapkan oleh para bayangan tadi untuknya, dia duduk di salah satu sofa kantor miliknya.menghadap kepada remaja berumur 17 tahun yg menatapnya dengan serius dan di kejauhan meja yg menjadi tempat diskusi mereka adalah satu satunya dokja yg terlihat bersemangat melihat jaehwan dari balik tembok.

Mata yg bertabur bintang itu semakin menyala, menandakan keingintahuan nya yg tinggi dengan perasaan yg sangat bersemangat pada sosok yang di ajak bicara jinwoo.

Ini membuat jinwoo sedikit......

"Saya asumsikan anda tahu tentang guild saya."
Jaehwan mengangguk pada pertanyaan jinwoo.

"Dan saya yakin anda tahu bahwa guild kami tidak menerima orang lain untuk bergabung....jadi kenapa tuan muda sangat ingin bergabung dengan kami." jinwoo mengatakan dengan senyuman tajam.

"Saya harus masuk guild anda apapun caranya tuan sung." jaehwan mengatakan itu dengan wajah tegak sempurna,tidak ada kegelisahan yg terlihat di matanya suaranya sejernih angin yang berhembus.

Jinwoo yg melihat itu menelusuri remaja tersebut mencari niat tersembunyi dari Hunter didepannya,namun dia tak bisa menemukan apapun.

" dan apa yg dapat membuat diriku yakin untuk memasukan mu." Suara jinwoo dipenuhi kecurigaan mentah terhadap remaja didepannya.

"Karena guild master pernahkan kamu percaya...." Di membuat gerakan tangan agar jinwoo mendekat, jinwoo hanya mengikuti arahan dan mendekatkan telinganya pada jaehwan.

"Bahwa anak yg anda asuh di lihat oleh entitas lain yang lebih tinggi." jaehwan mengatakan berbisik suaranya lebih pelan.

Jinwoo hendak marah pada perkataan tanpa dasar jaehwan sebelum perkataan remaja itu keluar lagi dari mulutnya" tidak sebelum anda protes... pernahkan guild master bisa melihat statusnya?."

"....." Jinwoo terdiam, memang di tidak bisa melihatnya bahkan status nya sebagai pemimpin shadow dan sistem baru tidak bisa mengklasifikasikan dokja dia hanya tahu dokja adalah demon, bahkan jendela status menyensor anak itu lebih parah dari sensor di dunia iblis yg  disinggahinya dulu.

"lanjutkan." Sementara ini dia memutuskan untuk mendengarkan toh dia tidak akan rugi.

"Aku belum menemukan motif apa itu... Entah baik atau tidak, anda harus waspada kita tidak tahu apa yg akan terjadi kedepannya....kita tidak bisa membiarkan hal yg sama terjadi." Kata samar di akhir tidak ada perlu yang tahu selain jaehwan.

"Saya mengerti tapi hubungan antara ini dan anda adalah apa?" Jinwoo mengangkat alis dia memang khawatir pada dokja namun ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan jaehwan yg harus bergabung dengan guild nya, bahkan jika entitas itu berani macam-macam, jinwoo akan menendang pantatnya menunju dimensi lain.

"Karena saya memiliki dendam pada mahluk yg mengawasi anak anda." jaehwan berkata ada percikan kemarahan dalam suaranya, kepala tangan milik nya dapat memperlihatkan urat-urat yg keluar karena di tekuk begitu kuat, tekat membara dan emosi terseburkan seperti air mancur dari kedalam mata berwarna gray tersebut bisa terlihat begitu jelas.

"Karena putra anda yg paling dekat dengan mereka, semakin banyak kesempatan untuk saya membunuh mereka, itulah kenapa bagaimanapun caranya saya harus masuk guild anda agar tidak perlu menjadi penguntit aneh untuk dekat dengan anak anda."

"Kenapa kamu terdengar ingin menjadikan dokja umpan...."

"Tentu tidak-...saya berjanji akan melindunginya dalam prosesnya, karena bagaimanapun seberapa kuat nya anak anda dia masih membutuhkan orang dewasa ."jaehwan berkata sambil melirik dokja ,anak itu benar-benar hanya sesekali fokus pada pembicaraan dan hanya melihat wajah mereka .benar-benar tidak tertarik pada topik yg dibicarakan, dirinya terdistorsi Dengan dunia nya sendiri,seperti  tombol mute di hadapkan di depan anak ini dan dia menekannya tampa berpikir dua kali.

a child. a protagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang