•£| 26

786 118 20
                                    

Mata coklat kemerahan memejam,tubuh kecil mencoba untuk menyatukan diri dengan alam.

Orang yang lebih dewasa ada di sebelah dirinya yang kecil, melakukan hal yang sama seperti yang di lakukan oleh anak kecil itu, kenapa mereka bermeditasi?, Jawaban milik orang dewasa, atau kita akrab panggil yuwon simpel saja. karena cale meminta dirinya untuk mengajarinya cara memakai pedang,dan yuwon disisi lain tahu bahwa fisik cale bukanlah yang terbaik.jadi yuwon memutuskan untuk mengajari bagaimana cara anak itu merasakan mana terlebih dahulu.

"Sampai kapan kalian akan duduk di tengah ruang otopsi seperti itu." Heasung yang sudah tampak muak melihat mereka berbicara, tangan miliknya menyodok pipi yuwon dengan gerakan lambat, dia mulai kebosanan saat menunggu mereka selesai dengan apapun yang mereka lakukan di ruang otopsi 'miliknya'.

"Cale, dia harus bisa merasakan mana jika ingin belajar pedang." Yuwon berkata, sedikit pun tidak beranjak dari posisinya. meskipun dia terganggu oleh heasung yang mulai bertingkah kekanak-kanakan.

".... tunggu... apakah ketua mengetahui cale ingin belajar pedang?." Heasung berhenti dari menyodok pipi yuwon, dirinya tiba-tiba ingat sesuatu yang paling penting saat berurusan dengan anak kecil.keringat membasahi wajahnya saat dirinya mematung, yaitu ijin wali cale...(dia mendapatkan trauma terhadap wali anak karena seseorang tertentu 😔.)

"Aku sejujurnya juga tidak tahu." Kim yuwon berkata dirinya sepenuhnya acuh terhadap orang yang bicara didepannya, dan tak berekspresi banyak ketika matanya benar-benar tertutup rapat, sementara heasung sudah bisa merasakan jengot ilusi miliknya tumbuh lebih panjang.

"...." Dengan sikap waspada Heasung tampa berkata apapun langsung menjauh dari kedua orang diruang itu, bersembunyi di balik tabung sambil berusaha terlihat sibuk. agar tidak di tanyain oleh ketua mereka yang kemungkinan akan datang kemari sebentar lagi.

Sementara disisi lain, kim roksoo. sedang bingung sekarang, dia sudah mencari cale, keponakannya. ke berbagai area asosiasi, dari mulai kantor go gunhee, woo jinchul, tempat istirahatnya, tempat istirahat bagi karyawan asosiasi dan taman maupun gym pelatihan,oh dan juga dia memeriksa toilet.

Tapi tak ada di satu tempat itu cale terlihat.

Jinchul,yang melihat pria tersebut bertindak agak lain hanya menghela nafas, dirinya merasakan simpati pada pria bersurai hitam tersebut. meskipun rambutnya sekarang telah ber uban putih di sana sini, tangan milik kim rok soo sekarang tengah mengangkat pohon yang ditanam di belakang asosiasi, mata coklat kemerahan miliknya melihat lubang yang ditimbulkan oleh akar pohon yang tercabut, karena kemungkinan Menurut buku yang ditulis jour ,cale suka berada di bawah pohon mencari cacing atau hewan kecil lainnya, jadi menurut pemikiran kim roksoo setelah menafsirkan buku tersebut.

Cale,dia di bawah sana.

"Apakah kau sudah mencari ke tempat anggota tim mu yang lain?." Ketua tiba-tiba berkata, kemungkinan dia juga merasakan kasihan kepada pria pertengahan tigapuluh itu, saat tubuhnya yang kekar sudah mondar mandir ke sana kemari, namun tak menemukan apapun yang dicarinya.

Seakan sel miliknya yang tiba-tiba bodoh tersambung kembali, dirinya menjadi waras,kim roksoo baru menyadari bahwa dia lupa mencarinya di sana, memukul kepalanya pela kim roksoo berlari ke arah ruang otopsi. Tangan miliknya melempar pohon yang di cabut olehnya ke sembarangan arah, meninggalkan ketua dan jinchul yang hanya bisa menghela nafas dari kelakuan ketua tim 1 dan rekannya.

Kembali ke ruang otopsi, kita di sambut oleh cale yang berbaring di lantai.butiran keringat muncul di pelipis miliknya karena kelelahan dan kepanasan.

"Ini, sulit hyung." Anak dengan surai merah dan mata coklat kemerahan itu berkata, rengekan protes dan pemberontak terdengar darinya.

a child. a protagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang