Mendorong koper, seorang pria memasuki gedung asosiasi yang sibuk. mata merah memandang Cakrawala. Membutuhkan banyak tenaga dan mental untuk sampai disini(selain dikarenakan bandara yang tidak berhenti menanyakan visa miliknya.) dia baru tiba disini saat hari sedang sangat terik sekarang.
Dengan waktu mendudukkan tubuhnya selama 15 jam perjalanan, dirinya hampir saja tidak bisa merasakan bokongnya.
Banyak Hunter yang melakukan registrasi hari ini, mungkin memperbarui informasi mereka dengan berbagai alasan lainnya yang tidak ingin dia ketahui. menggelengkan kepala miliknya dengan pelan, dia berhenti memandang dan pergi ke arah resepsionis.
"Apakah ada yang bisa saya bantu tuan?."
Sambutan yang ramah untuk orang asing."Saya memiliki janji dengan ketua asosiasi pada jam sebelas siang,lima menit dari sekarang."
"Baik tuan, harap isi data diri anda.
Atas nama?.""...goo michul"
"Baik, silahkan anda tunggu sebentar sampai....," Wanita itu tampak berhenti mengetik di keyboardnya, rasa kaget menyerang dirinya tampa aba-aba disaat ekspresi miliknya terlihat sangat terkejut, informasi yang di tampilkan di layar monitor nya membuat wanita itu menyadari siapa yang di ajaknya berbicara.
X"Ah- maafkan saya, ada bisa duduk di salah satu kursi sampai ketua tim pemantauan menjemput anda....tuan muda."
Goo michul menatap wanita itu beberapa saat, tubuhnya berbalik saat napasnya mendengus mendengar panggilan bodoh yang keluar dari mahluk fana. Setidaknya mungkin orang dari tim pemantauan yang menjemputnya akan lebih baik.
"Pertemuan pertama dengan abeoji, dan kehidupan untuk menemukan kebenaran tentang keluarga lama....baru saja dimulai sekarang."
.
.
.
Jinwoo tiba di gang yang di yakinkan oleh dirinya adalah tempat terakhir seseorang tersebut masuk.
Dua iris mata Memerhatikan gang kumuh yang dilewati Langkah demi langkah. bahkan jika tempat nya berpijak sekarang adalah kota Seoul, Korea Selatan. tempat seperti ini terkadang ada namun hanya saja dianggap tidak ada oleh orang-orang , jinwoo menelusuri belokan demi belokan gang. Mata berbintang yang terlihat sama seperti anaknya terputar kembali kedalam ingatan jangka panjangnya.
jika dokja adalah mahluk yang terlahir dan hidup di dungeon tidak mungkin ada seseorang yang memiliki mata yang sama dengannya.
Itu mengartikan bahwa, ada monster yang berkeliaran tanpa sepengetahuan asosiasi.
Sekalipun jinwoo sendiri tidak bisa merasakan kekuatan apapun dari tubuh orang lain siapa yang tahu dia mengunakan sihir. Memberikan pandangan sekali lihat lagi, mencari tanpa bantuan bayangannya ternyata memerlukan waktu yang tidak bisa dikategorikan sedikit.
'anda bisa mengeluarkan kami untuk mencarinya?.'
'tidak- ini kemungkinan hanya halusinasi milikku,' menghela nafasnya.
jinwoo pergi dari gang tersebut. Mungkin pandangannya salah karena pikirannya sedang terganggu ataupun inilah efek terlalu banyak pergi ke dungeon dalam sehari.
Menukar bayangan, jinwoo kembali ke sisi jinho.
Meninggalkan nafas tersengal seseorang di dalam lorong gang. Matanya mengerjap Dengan sangat cepat saat pikirannya mencoba menenangkan jantung yang sedang memompa darah.
KAMU SEDANG MEMBACA
a child. a protagonis
FanficCerita ini murni karangan, karakter bukan milik saya. Saya hanya membuat suatu metapora dan meleburkannya menjadi sebuah cerita yg saya pikirkan selama ini ================================ Seorang pria berkedip pada benda melayang didepannya seola...