•£| 14

1K 141 38
                                    

Dentuman lembut langkah kaki terdengar saat sepatu bot menginjak marmer lantai, nadanya bergema di lorong-lorong panjang sebuah rumah bergaya Eropa.

"Bukankah... seharusnya kami melakukan pergerakan." sebuah suara menghentikan seseorang yg sedang berjalan tadi, merasa mendapatkan perhatian orang tersebut.dia yg bersembunyi menampakkan dirinya dari bayang-bayang  dengan sedikit pencahayaan dari bulan ,dia bertengger di samping jendela di tempat yg lain berdiri.

"Kami harus bergerak hati-hati sekarang setidaknya kami dapat membodohi agen yg di utus oleh kakek bau tanah itu...tapi kita tidak tahu sampai kapan."

"Pertemuan yg melibatkan Hunter dengan kemampuan perubahan bentuk ....siapa yg terpikirkan untuk mengunakan itu sebagai rencana pengalihan, untuk menyembunyikan pertemuan asli."

"Yang terpenting bukan itu masalahnya, apakah kau telah mendapatkan apa yg kami minta "

"Ya, aku telah membawa mayat orang gagal yang anda sebut. dia ada di 'A-1/9' ,sekarang mereka hanya butuh perintahmu untuk bekerja."

"Dan untuk artefak..."  Pria yg bertengger di jendela itu melempar sebuah kantong, katung tersebut di tangkap oleh orang didepannya.

"Kami mendapatkan artefak sama dengan yg di amankan asosiasi Korea namun... seperti dugaan ku itu tidak terlalu kuat."

"Tidak..."

"Ini cukup...."dirinya menyeringai pada artefak yg kini ada di tangannya, Tinggal menunggu panggung bersinar,untuk para pemain memainkan permainan dalang ini.

"Setelah boneka tidak berguna yg kita tanam di korea lenyap....sangat sulit untuk mendapatkan informasi, kegagalan untuk menculik seorang anak juga  adalah tamparan keras bagi kita, karena bagaimanapun kita kalah dari seorang anak, pastikan rencana ini tidak gagal," orang itu menatap pada bayang-bayang kehadiran seseorang dengan tatapan tajam.

"Baik, yang mulia keinginan mu adalah perintah bagi manusia fana ini". pria itu menyeringai.

.

.

.

Jinwoo duduk di sofa ruang tamu di rumah keluarganya, dirinya menonton acara kartun anak-anak sambil bersantai.karena hari ini adalah hari libur miliknya dari menjadi seorang guild master,dia mengalihkan perhatiannya pada suara langkah kaki kecil dokja yg sedang membantu Park kyung hye untuk membuat bekal jin-ah.tampaknya hubungan mereka menjadi lebih dekat dari sebelumnya saat jinwoo meninggalkan dirinya untuk bekerja.

Itu membuat jinwoo senang, dan dia bersyukur ibunya tidak menanyakan sesuatu yg lebih jauh tentang Dokja.

Waktu terus berlalu dan jin-ah kini sudah selesai dengan persiapannya menuju sekolah, dia mengucapkan selamat tinggal saat hendak pergi, sebelum sebuah tangan memegang tas sekolah nya.mencoba untuk menarik perhatiannya.

"Ah, ada apa dokja ?"
Jin-ah menatap anak yg berjinjit dibelakangnya,menegaskan usaha milik anak kecil tersebut untuk menarik tas jin-ah.

"Bekal, Noona meninggalkan bekal Noona" Dokja berkata sambil menyodorkan bekal yg ada di tangannya pada jin-ah,dengan wajah anak yg seperti menghakiminya.

Tapi jinah tidak merasakan aura menghakimi yg di lemparkan dokja sebaliknya dia tertusuk panah.Karena dokja memangilnya Noona dan karena anak itu tampaknya menghawatirkan dirinya tidak makan saat istirahat.

"Aww, kamu begitu lucu." jinah mencubiti pipi dokja, berkat didikan(paksaan) jinwoo dokja sekarang memiliki lemak bayi.

"Terimakasih sudah mengingat Noona, dokja sampai jumpa." jin-ah mengambil bekalnya, setelah mengelus kepala dokja, dia benar-benar pergi meninggalkan dokja yg pipinya memerah karena cubitan.

a child. a protagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang