B6

62 12 0
                                    

Rafa langsung bergegas pergi, "Mau kemana sayang?"

"Aku ada urusan mendadak bentar, kamu tunggu disini ya"

"Tapi mau kemana?"

"Nanti aku kasih tau, aku pergi dulu"

====

Pria itu langsung keluar dari mobilnya, lalu segera memasuki gedung itu, ia menelusuri semua ruangan, sampai ia tiba dilantai paling atas.

Rafa mendengar suara ringisan yang sangat lirih, karna gedung itu kosong, ia bisa mendengar jelas, suara sekecil apapun, ia pun berjalan perlahan, menghampiri asal suara.

"Berhasil juga, ternyata lo berguna"

"Kamu siapa?"

"Mau tau banget?"

Anjani hanya diam, pria itu terlalu bertele-tele.

"Mau-maunya lo sama Rafa, padahal dia udah punya cewek, mending sama gue"

"Gak sudi"

"Ck, sok jual mahal, emangnya Rafa bayar lo berapa? Sampai lo mau sama dia"

"Jaga ucapan kamu, aku gamau sama dia"

"Kalo gitu, gue bisa jadi yang pertama buat lo" Ucap pria itu, sembari mendekatkan diri, Anjani ingin menghindar, tapi pria itu memegang erat bahunya.

"Kamu mau apa?! Lepasin!" Bentak Anjani, dengan berusaha menghindar.

Brakkk

Pintu terbuka dengan keras, tapi tak membuat pria itu mengurungkan niatnya, melihat itu Rafa naik pitan, ia berjalan dengan cepat lalu menarik pria itu dan memukulnya berkali-kali.

Tubuh Anjani sudah bergetar ketakutan, Rafa menghampiri nya dengan wajah yang lagi-lagi berbeda dari pertama ia menolong nya, ada sedikit kepanikan diwajah pria itu.

"Kamu tidak apa-apa? Apa ada yang terluka?" Dengan cepat Anjani mengenggeleng, setelah melepaskan ikatan di tangan dan kaki Anjani, ia melihat tangan bagian atas Anjani, ada luka robek.

"Kamu luka"

"Awas!" Anjani mendorong Rafa, berakhir ia yang terkena pukulan kayu dari pria itu, tepat mengenai kepalanya, dan membuat pelipis nya berdarah.

"Mau lo apa si?!!" Bentak Rafa lalu berdiri tepat didepan pria itu dengan tangan terkepal kuat.

"Lo udah tau itu"

"Bisakan gak usah libatin orang lain"

"Gabisa, karna lo orang yang selalu pergi dari masalah, cuma karna tuh cewek, lo langsung kesini, kemarin-kemarin mana ada lo nurutin perkataan gue"

"Oke, sekarang apa yang harus gue lakuin?"

"Tanda tangan ini" Ucap pria itu sembari memberi sebuah map.

"Lo gak berhak"

"Oke kalo itu mau lo" Pria itu mengeluarkan sebuah pistol lalu mengarahkan nya pada Anjani.

"Lo udah nyakitin fisik dia, dan sekarang apa? Lo mau bunuh dia, otak lo dimana? Dia gak salah apa-apa"

"Gue gapeduli"

"Bunuh gue" Ucap Rafa sembari terus mendekat pada pria itu.

"Lo rela kehilangan nyawa demi dia?"

Rafa menatap dalam Anjani, pria itu yang melihat berdecih, "Buah jatuh gak jauh dari pohonnya ternyata"

"Maksud lo apa?"

"Lo bela mati-matian cewek lain, sedangkan cewek lo sendiri, lo tinggal" Pria itu melemparkan ponselnya, yang memperlihatkan sebuah video, kekasihnya yang dibawa beberapa pria secara paksa.

Bayangan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang