"Arga!" Anjani mengguncang tubuh Arga, Gara menarik tubuh Anjani untuk menjauh.
"Lepas! Arga buka mata kamu! Kamu pasti bercanda kan?! ARGA!"
Tangis Anjani pecah, "Kamu janji gak bakal ninggalin aku, kamu jahat, aku benci sama kamu"
====
Hari dimana harusnya Arga pulang kerumah, ternyata pria itu berpulang kerumah yang begitu jauh, dimana ibunya dan juga anaknya berada, meninggalkan keluarga nya untuk selamanya termasuk Anjani, kepergian nya membuat luka yang cukup dalam bagi orang-orang terdekat nya.
Di pemakaman Arga, Anjani hanya diam melamun, menatap nisan yang sudah tertancap diatas tanah dimana tubuh Arga yang sudah terkubur.
Kenapa semuanya terasa begitu cepat Arga meninggalkan nya, baru kemarin ia melihat nya menatap nya kembali, kini menatap rupanya secara langsung pun sudah tidak bisa.
'Kamu membuat rasa ini tumbuh hanya untuk membuat ku tersiksa'
"Anjani, ayo kita pulang"
"Kemana? Rumahku udah gaada untuk kedua kalinya" Ucap Anjani pelan, tapi membuat mereka yang berada disana merasakan bagaimana terlukanya Anjani.
Apa hidupnya ditakdirkan hanya untuk ditinggalkan? Apa dirinya tidak diperbolehkan untuk hidup bahagia? Apa dunia tidak mengizinkan kebahagiaan sedikit pun untuk dirinya?
Bila merangkul Anjani, "Biarin bang Arga tenang ya, ikhlasin"
"Apa aku harus nyusul dia?"
"Stttt, kamu gak boleh ngomong kaya gitu, kamu masih punya kita, jangan merasa kamu sendiri"
Ia menunduk, tangannya meremas gundukan tanah itu, "Dunia gak adil"
"Anjani!"
====
Mata itu perlahan terbuka, pandangannya memburam karna matanya sembab.
Kosong, tidak ada siapapun disana, ia turun dari tempat tidur nya, Anjani memandangi foto sepasang suami istri dihari pernikahan nya itu, yang terpajang di dinding kamar mereka.
"Terus aku gimana?" Ia berjalan ke arah kamar mandi, setelah masuk ia perlahan menenggelamkan tubuhnya di bathtub yang sudah berisi air.
"Loh, Anjani kemana?" Tanya Arum ketika memasuki kamar Anjani, ia melihat pada pintu kamar mandi yang sedikit terbuka.
"Anjani!" Ia segera menghampiri Anjani, lalu sedikit mengangkat kepala Anjani agar perempuan itu bisa bernafas.
"GARA!"
Tak lama Gara dan juga yang lainnya menghampiri asal suara, "Arum, kamu dimana?"
"Aku dikamar mandi, tolong Anjani pingsan"
Mereka terkejut melihat tubuh Anjani yang terendam didalam bathtub, yang sudah tidak sadarkan diri.
"Kenapa bisa?"
"Aku juga gatau, cepet angkat dulu"
Gara segera mengangkat tubuh Anjani lalu membawanya keluar dari kamar mandi dan merebahkan nya diatas tempat tidur.
"Gak mungkin kan dia coba buat bunuh diri"
"Kita harus jaga Anjani lebih ketat, bahaya ngebiarin dia sendirian"
====
"A-arga"
"Iya, ini aku"
Anjani berlari ke arah Arga untuk memeluk pria itu, tapi seakan itu hanya bayangan ia tidak bisa menyentuh Arga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayangan [END]
RandomKetika menyukai seseorang, hanya bisa melihat nya dari kejauhan, dan hanya membayangkan jika bisa bersama nya. Walaupun rasa ini sangat besar, tapi ego ini sama besarnya, hanya bisa menunggu sebuah keajaiban atau takdir. WARNING!!!!18++!!!!!