Malam ini begitu terlihat indah, dimana bulan bersinar begitu terang, serta di temani beribu-ribu bintang di langit.
'Nek, Anjani udah nikah, Anjani udah punya suami, tapi Anjani sedih, gaada satupun keluarga Anjani yang hadir dipernikahan Anjani termasuk nenek. Dan juga, Anjani belum bisa nerima perasaan suami Anjani, mungkin nenek bakal bilang Anjani jahat, tapi perasaan Anjani masih ada di kak Rian nek. Doa in Anjani ya, supaya Anjani bisa nerima Arga, atau Anjani berharap kalau perasaan ini masih belum muncul, semoga Arga bisa nemuin orang yang lebih baik dari Anjani dan nerima dia dengan sepenuh hati'
Tiba-tiba saja ada seseorang yang merangkul pinggangnya, membuat Anjani terkejut.
"Lagi ngapain diluar? Ini udah malem, angin malam gak bagus, nanti kamu sakit"
Memang sedari tadi Anjani hanya berdiri diam dibalkon kamar setelah makan malam, ia hanya memandangi langit malam.
Anjani sedikit menjauhkan tubuhnya dari Arga, "Aku cuma mau liat bintang-bintang aja" Ucapnya lalu kembali memandangi langit.
"Ayo tidur, kamu pasti cape"
"Kamu duluan aja"
"Aku udah punya istri, jadi buat apa tidur sendiri, ayo"
"Arga" Panggil Anjani sedikit takut.
"Cuma tidur Anjani, aku gak bakal macem-macem"
"Maaf"
Arga melangkah mendekati Anjani, lalu memeluk tubuh kecil istrinya itu, "Gausah terus-terusan minta maaf, kamu gak salah"
"Tapi aku istri yang gak bener, belum bisa ngelayanin kamu dengan baik"
"Aku beneran sayang sama kamu, kamu mau nikah sama aku aja aku udah sangat-sangat bersyukur, cukup selalu ada disamping aku, kamu udah jadi istri yang paling sempurna buat aku"
Didalam pelukan Arga, Anjani sudah tidak bisa menahan tangisnya, walaupun cara Arga mengejarnya, cukup membuatnya takut, dan begitu protektif padanya, tapi bisa ia rasakan jika cinta pria itu bukan main-main, tapi entah kenapa ia belum bisa menerima nya, setelah apa yang pria itu berikan padanya, ia rasa dirinya menerima pernikahan ini hanya untuk balas budi.
====
Sudah beberapa hari setelah hari pernikahan mereka, Anjani merasa Arga cukup berubah, pria itu berprilaku lebih-lebih lembut lagi, dan juga tidak pernah berprilaku kasar atau membentaknya lagi seperti sebelum mereka menikah, tapi ia tidak tau semua itu akan bertahan sampai kapan, karna ia tidak mau merasa terlalu bahagia, jika itu terjadi, selalu saja ada masalah lain terjadi pada dirinya, entah hal buruk atau apapun itu.
"Aku kan udah bilang, biar mereka aja yang kerjain, nanti kamu cape"
"Udah, gapapa Arga. Lagian kan aku juga gak ngapa-ngapain dirumah, ini juga seharusnya tugas aku sebagai istri kamu" Ucap Anjani sembari membawa sepiring nasi goreng yang sudah ia buat sendiri menuju meja makan, diikuti sang suami.
Setelah sampai dimeja makan ia menaruhnya dimeja, "Duduk, terus makan"
"Kamu gak makan?" Tanya pria itu karna hanya ada sepiring nasi goreng dimeja.
"Aku nanti aja, belum laper. Kamu duluan, katanya ada urusan pagi ini"
"Kalo kamu gak makan, aku juga gamau makan"
"Arga, tapikan kamu mau keluar, nanti kamu sakit"
"Emangnya nanti kamu juga gak bakal sakit apa, pokoknya kamu juga harus makan, duduk"
Anjani menghela nafas lalu menuruti perintah Arga, Arga menyodorkan sesendok nasi goreng itu pada Anjani, "Kamu juga makan"
"Iya, ini kamu dulu, aaa"
![](https://img.wattpad.com/cover/358600548-288-k61930.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayangan [END]
RandomKetika menyukai seseorang, hanya bisa melihat nya dari kejauhan, dan hanya membayangkan jika bisa bersama nya. Walaupun rasa ini sangat besar, tapi ego ini sama besarnya, hanya bisa menunggu sebuah keajaiban atau takdir. WARNING!!!!18++!!!!!