B14

28 7 0
                                    

"Uhuk uhuk" Anjani terbangun dengan keadaan terbatuk-batuk, ketika sudah memperjelas pandangannya, kamarnya sudah penuh dengan kepulan asap, serta api dimana-mana.

"Kebakaran" Ia langsung berjalan keluar dari kamar, dapurnya sudah habis dilahap api, dan pintu keluar satu-satunya pun sudah dipenuhi api, ia menutup hidung serta mulutnya dengan tangan.

"TOLONG!"

"TOLONG!"

"TO-Uhuk uhuk"

Anjani sudah hampir kehabisan nafas, karna terlalu banyak menghirup asap, kepalanya begitu pusing, serta panas, ia sudah merasa seperti terpanggang.

Ia terduduk lemas, "Tolong" Ucapnya pelan.

"Nenek, Anjani udah gak kuat"

Brughhh

"Arggggg!!!"

====

Beberapa tahun kemudian....

"Anjani, gue gak nyangka malam itu, terakhir gue liat lo. Dan gue udah tau kalo lo suka sama gue sejak sekolah, sebelum lo kasih surat itu, maaf gue gabisa bales perasaan lo, dan biarin lo dengan perasaan suka lo itu ke gue, maaf"

"Tapi entah kenapa, setelah lo pergi rasanya sakit banget, tapi mungkin ini udah takdir Tuhan, Tuhan lebih sayang sama lo, dan pasti lo juga senengkan bisa ketemu nenek lo disana, sekarang lo udah gak sendirian lagi"

"Tenang disana Anjani"

====

Hari ini adalah hari dimana cucu pertama, dari salah satu pengusaha terbesar berulang tahun, walau hanya dihadiri keluarga besar saja, tapi acaranya tentunya tidak biasa.

"Gara, ini siapa?"

"Calon, tante"

"Cantik ya, kamu pinter deh cari calon, cepetan dihalalin nanti keburu diambil orang"

"Iya tante pasti"

"Namanya siapa?"

"Arumi Gaura tante, panggil aja Arum" Ucap Arum memperkenalkan diri.

"Kalo nama tante, Indah. Salam kenal ya Arum"

"Salam kenal juga tante Indah"

"Oh iya, kayanya kamu seumuran sama anak tante deh, bentar tante panggil anak tante dulu. Bila"

Perempuan yang dipanggil Bila itupun menghampiri mereka, "Apa?"

"Ini kenalin calonnya Gara, namanya Arum, kayanya dia seumuran deh sama kamu, kalian bisa temenan. Kamu jangan mikirin Anjani terus"

"Mih, apaansih"

"Arum, ini anak perempuan tante satu-satunya, namanya Bila, kalian berdua kenalan dulu ya, biar makin deket, bentar lagi juga kan kita jadi keluarga"

"Iya tante. Halo Bila, kenalin nama aku Arum" Ucap Arum sembari mengulurkan tangannya.

Bila terdiam sebentar, "Bila" Jawab Bila singkat, Arum yang tidak mendapat balasan untuk uluran tangannya, ia pun menurunkannya kembali.

"Bila gak boleh kaya gitu. Maaf ya Arum, dia sebenarnya gak kaya gitu, tapi semenjak temennya meninggal, dia jadi kaya gini"

"Mamih, gausah bawa-bawa Anjani" Setelah mengucapkan itu Bila pergi dari sana.

"Yaampun anak itu, sekali lagi maaf ya Arum"

"Gapapa kok tante"

"Kalo gitu kita ke depan dulu ya tante" Ucap Sagara pada Indah.

Bayangan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang