B30

21 3 0
                                    

Meow meow meowww

Suara kucing yang terus bersuara dengan keras itu membuat penghuni rumah menghampiri asal suara.

"Itu sepertinya dikamar nona Anjani"

"Nona sepertinya ketiduran, Mochi sepertinya ingin keluar"

"Yasudah biar saya saja"

Ceklek

"NONA ANJANI!" Beberapa maid menghampiri.

"Ya Tuhan! Nona Anjani"

"Cepat panggil penjaga, kita harus bawa nona Anjani kerumah sakit" Salah satu maid berlari untuk memanggil penjaga.

Tak lama para penjaga pun berdatangan, "Kenapa nona Anjani bisa seperti ini?" Panik penjaga ketika melihat keadaan Anjani.

"Kita nemuin nona sudah dalam keadaan seperti ini, sudah cepat bawa nona Anjani kerumah sakit"

Penjaga pun langsung mengangkat tubuh Anjani, Anjani ditemukan dengan keadaan kedua tangannya yang penuh luka gores, dan darah pun terus berceceran.

Bertepatan ketika mobil yang membawa Anjani keluar dari gerbang, ada satu mobil yang baru saja memasuki gerbang, sang pemilik pun turun dari mobilnya ketika melihat para maid serta para penjaga berkumpul di depan rumah nya dengan wajah khawatir.

"Itu mobil mau kemana?" Tanya Arga, dan ia mengerutkan dahinya ketika melihat beberapa pekerja dirumah nya terdapat noda darah dipakaiannya.

"Tuan, n-nona Anjani"

"Kenapa?"

"N-nona..."

"Anjani kenapa?!" Bentak Arga dengan tidak sabaran.

"Nona Anjani barusan dibawa kerumah sakit, tadi kita temuin dikamarnya kedua tangannya banyak luka gores"

"Kenapa kalian gak bilang dari tadi?! Sialan" Marah Arga lalu dengan cepat berlari kembali masuk kedalam mobilnya.

====

"Ingat apa yang ayah bilang, kamu beneran akan nyesel seumur hidup kalo Anjani beneran ninggalin kamu, kamu gak inget apa sama yang ibu kamu alamin, ayah juga dulu ngelakuin apa yang kamu lakuin, dan ibu kamu beneran pergi, ayah nyesel, seharusnya kamu gak ngelakuin itu"

"Maaf"

"Kamu udah tau dia gimana kan? Ayah tau kamu suka Anjani dari dulu, sampai mata-matain apapun segala macem lah, masa gitu aja kamu gak percaya sih, bahkan adik kamu dan pacarnya udah jelasin loh, apalagi kamu tega ngucapin kata-kata yang gak pantas sama dia, ayah kan udah kasih tau, selesain sebuah masalah dengan tenang. Sekarang mungkin kalo Anjani bangun, kamu harus mulai lagi dari awal, ayah gatau apa yang bakal terjadi sama Anjani kalo dia tau kehilangan anaknya, gimana? Kamu seneng dia keguguran? Itu kan yang kamu mau?" Omel Louis panjang lebar, ia marah besar ketika
Arga menceritakan semua masalah nya dan juga Anjani, itupun karna paksaan Louis.

"Enggak yah, Arga bener-bener nyesel, Arga minta maaf"

"Jangan minta maaf ke ayah, tapi ke Anjani"

====

Mata yang sudah tertutup beberapa hari itu kini mulai terbuka dengan perlahan.

"Aku dimana?"

"Anjani kamu udah bangun, bentar aku panggilin dokter"

Anjani memaksakan dirinya untuk bangun, "N-nenek mana?" Ucap nya sembari melihat sekeliling.

"Akh" Ringis Anjani sembari memegang perutnya, kenapa ada perban di perutnya?

Bayangan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang