"Mau sampai kapan?"
"Apa?"
"Pertanyaan aku masih terus sama?"
Brakk
Pria itu menggebrak meja, membuat perempuan itu sedikit ketakutan walau sudah terbiasa.
"Mau jadi apa kamu pergi dari sini? Kamu udah gapunya apa-apa, kamu mau jadi gelandangan dijalanan?"
Terlihat wajah perempuan itu terkejut, "Aku lebih baik jadi gelandangan, daripada harus dikurung seumur hidup disini"
"Kamu lupa siapa yang nyelamatin kamu?"
"Aku gapernah minta diselamatin!" Bentak perempuan itu.
Nafas pria itu sedikit memburu, ia terpancing emosi oleh bentakan perempuan nya itu.
"Aku lebih baik mati, daripada harus hidup kaya gini"
"Aku berusaha buat kamu bahagia, tapi kenapa kamu tetep milih pergi, aku turutin semua keinginan kamu"
"Perasaan gak bisa dipaksa Arga, begitupun rasa nyaman"
"Ck, apa karna kamu masih suka sama dia?"
"Gausah bawa-bawa dia"
Pria yang disebut Arga itu membuang nafas kasar, "Apa yang harus aku lakuin, biar kamu nerima aku?"
"Gaakan, kita gak setara Arga"
"Persetan dengan setara, aku cuma mau sama kamu Anjani!!"
Ya, perempuan itu adalah Anjani, sipemeran utama, yang dinyatakan meninggal oleh orang-orang terdekatnya.
Selama ini, ia tinggal bersama orang yang sudah menyelamatkan nya, Anjani selalu bertanya-tanya bagaimana pria itu bisa tiba-tiba ada disana dan menyelamatkan nya, tapi pria itu selalu menjawab, itu hanya kebetulan.
Lamanya Anjani tinggal bersamanya, Arga mulai mengungkapkan perasaan nya pada Anjani, tapi Anjani selalu menolak nya, dengan alasan ia tak pantas untuk Arga.
Anjani selalu meminta untuk keluar dari rumah itu, karna ia merasa tidak nyaman harus terus tinggal dengan seorang pria yang tak ada hubungan dengannya, walau ada banyak penjaga serta maid yang tinggal disana.
Tapi Arga terus saja menahannya, dengan berbagai alasan.
Terkadang Anjani selalu berusaha untuk menurut, dengan alasan balas budi pada Arga yang sudah menyelamatkan nya.
Arga mendekati Anjani, lalu menangkup wajah Anjani, "Maaf, aku gak bisa ngelepasin kamu"
"Aku gamau kamu sendirian diluar sana, aku khawatir kamu kenapa-napa. Kamu boleh gak nerima perasaan aku dan anggap aku gaada, tapi tolong tetap disini. Aku bakal nurutin semua mau kamu, kecuali buat pergi dari sini, anggap rumah ini rumah kamu"
"Aku cuma mau hidup bebas, kaya dulu, aku mau cari uang sendiri"
"Aku bisa kasih kamu apapun yang kamu mau, jadi gak usah kerja ya. Dan untuk keluar, kamu boleh keluar tapi harus sama aku"
"Aku gamau selalu bergantung sama kamu, udah cukup selama ini apa yang kamu kasih ke aku, ini waktunya aku balas apa yang kamu kasih"
"Aku gak minta balasan apapun dari kamu, kamu ada disamping aku aja itu udah cukup"
"Aku mau ke toko buku"
"Hah?"
"Anter aku ke toko buku"
Arga tersenyum senang, karna Anjani mengandalkannya.
====
"Kamu mau beli baju?"
"Gak, baju aku masih pada bagus"
"Biar aku beliin ya"
"Aku bilang kan gausah"
"Tapikan, aku mau"
"Terserah deh"
Arga memegang tangan Anjani lalu lanjut berjalan menuju toko baju.
====
Di pagi harinya, Anjani sudah bersiap-siap untuk pergi, tapi ia belum memberi tahu Arga, saat ini ia berjalan menuju kamar Arga.
Tok tok tok
"Arga" Panggil Anjani, tapi tidak ada jawaban dari dalam.
"Arga, kamu didalem?" Masih saja tidak ada jawaban.
"Aku masuk ya"
Dengan perlahan ia membuka pintu kamar Arga, parfum khas pria itu langsung menyambut indra penciumannya ketika pintu itu terbuka.
Keadaan didalam cukup berantakan, seperti nya pria itu pergi dengan terburu-buru.
Anjani melangkah masuk kedalam, berniat untuk membereskan kamar Arga.
Tak lama ia pun selesai, Anjani menghampiri laci yang terbuka, ketika ia ingin merapihkan barang-barang didalam laci, ia tak sengaja melihat sebuah foto didalam amplop berwarna coklat, foto itu terlihat setengah keluar dari amplop.
Anjani mengambilnya, lalu mengeluarkan foto itu dari amplop, untuk melihat lebih jelas fotonya.
Ternyata terdapat beberapa foto didalamnya, dan yang membuat ia terkejut, itu semua adalah foto-foto dirinya, dari masa sekolah sampai beberapa tahun yang lalu, sebelum kebakaran itu terjadi.
Ia membalik salah satu foto, terdapat tulisan disana, "Kamu cuma milik aku" 12072016.
Anjani membuka semua laci untuk mencari sesuatu, ia pun mendapati sebuah foto kumpulan para siswa/i, disekolahnya dulu, dan ketika melihat satu persatu murid yang ada difoto, ternyata ada Arga difoto itu, dimana mereka 3 tahun diatasnya, yang seharusnya sudah lulus ketika ia masuk SMA.
Dan pertanyaan nya, dimana Arga bisa menemukannya, dan mendapati foto-foto dirinya ketika masih bersekolah, dan selama ini Arga terus mengawasi nya? Berarti ketika Arga menolong nya ketika kebakaran itu bukan kebetulan.
====
"Kemana Anjani? Dan siapa yang membereskan kamar saya?" Tanya Arga pada para maid.
"Tadi nona Anjani masuk kekamarnya, dan kita tidak ada yang membereskan kamar tuan, kita kan dilarang untuk masuk kekamar tuan. Tapi tadi nona Anjani dari arah kamar tuan, seperti nya dia mencari tuan"
"Kenapa kalian membiarkannya masuk?!" Marah Arga.
"Maaf tuan, kami tidak tau jika nona Anjani masuk ke kamar tuan"
Arga dengan cepat berjalan menuju kamar Anjani, sebenarnya ia tadi sudah kesana tapi tidak mendapati gadis itu disana.
"Anjani"
"Anjani" Panggil nya kembali, ia mencari kekamar mandi serta walk in closet, tapi gadis itu tetap tidak ada.
Ia berlari ke ruang kerjanya, lalu segera menyalakan laptopnya, dan membuka CCTV, "Anjani, kamu gak bisa lepas dari aku" Ucapnya dengan suara berat.
====
Anjani pergi ke tempat peristirahatan terakhir sang nenek, ternyata disamping makam sang nenek terdapat makam baru, setelah ia lihat nisan makam disamping makam sang nenek, ia sangat terkejut karna dinisan itu tertulis namanya.
Ternyata mereka sudah menganggapnya tiada, hebatnya lagi Arga begitu pintar menyembunyikannya.
Apa makamnya sering dijenguk? Terlihat sangat terawat, padahal ia sudah tidak mempunyai keluarga, siapa yang membersihkannya, apakah Arga juga? Tapi untuk apa? Sedangkan dirinya bersamanya.
Entahlah, terlalu banyak pikiran membuat kepalanya pusing.
"Nenek, maaf ya baru bisa jenguk sekarang, tenang ya di sana, Anjani disini baik-baik aja kok. Tapi rumah kita udah gaada, maafin Anjani gak bisa jaga dengan baik"
"Lo siapa?"
°
°
°
°
°
Jangan lupa vote&comment nya yaw, biar author semangat update!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayangan [END]
RandomKetika menyukai seseorang, hanya bisa melihat nya dari kejauhan, dan hanya membayangkan jika bisa bersama nya. Walaupun rasa ini sangat besar, tapi ego ini sama besarnya, hanya bisa menunggu sebuah keajaiban atau takdir. WARNING!!!!18++!!!!!