"Bila"
"Kenapa bang?"
Rian sebenarnya ingin menanyakan ini sejak ia sadar setelah kecelakaan itu, dan hari ini tiba, dimana hanya ada Bila yang menjaganya, dan orang yang ingin ia tanyai.
"Anjani masih hidup kan?"
"Ngomong apa sih bang?"
"Waktu kecelakaan, dia ada disana, gue pegang pipinya, dan itu beneran dia"
"Mungkin abang halu kali, apalagi waktu itu baru banget abis kecelakaan"
"Gak Bil, waktu itu juga dia nangis-nangis, dan nyebut nama gue, persis kaya dia kalo manggil gue, dan suaranya mirip banget"
Bila terdiam dibuatnya, ia berpikir sejenak, apa benar Anjani masih hidup, "Tapikan abang sendiri yang liat kalo rumah Anjani kebakaran, abang juga bilang kalo abang gak lama abis anterin Anjani pulang"
Memang waktu itu, ketika sudah mengantar Anjani, Rian ke niat awalnya untuk pergi ke minimarket, dan ia terpikir untuk membelikan Anjani beberapa cemilan, memang cukup lama ia berada di minimarket.
Dan ketika ia kembali ke rumah Anjani, rumah itu sudah dilahap api, dan kejadian ketika ia mengantar Anjani, ia hanya menceritakan nya pada Bila, karna ia tau jika Anjani teman baik Bila, adik sepupunya itu.
"Tapi gue yakin banget kalo itu Anjani"
"Terus sekarang Anjani dimana bang? Dia udah gapunya siapa-siapa lagi, gak mungkin juga dia pergi jauh, ini udah bertahun-tahun, tapi dikebetulan mana pun aku gak bisa nemuin dia"
"Dia..." Rian teringat, ketika ia sudah menaiki ambulan, ia melihat Anjani ditarik oleh seorang pria, tapi ia tidak bisa melihat dengan jelas pria itu.
"Dia apa bang?"
"E-enggak. Oh iya, lo tau dimana bang Rafa?"
Bila mengedikkan bahunya, "Gatau, tapi kata ibu katanya dia mau kesini nanti malem"
====
Seperti permintaan yang sudah Anjani ucapkan malam itu, Arga pun memperbolehkannya untuk melihat keadaan Rian, tapi dengan syarat hanya melihat dari kejauhan, dan tidak bertemu dengan orang yang Anjani kenal.
Malam ini pun Anjani dengan ditemani Arga pergi ke rumah sakit dimana Rian dirawat.
Bagaimana mereka tau rumah sakit tempat Rian dirawat? Seorang Arga pastinya dengan mudah untuk mencarinya.
Anjani hanya bisa melihat dari kaca pintu ruang rawat Rian, disana ia melihat jika pria itu seperti nya sudah mulai membaik.
'Kak, semoga ini terakhir kalinya kakak ngerasain sakit, dan semoga setelah kakak tau semuanya, kakak bisa tetap jalani hidup dengan bahagia. Aku selalu do'ain yang terbaik buat kak Rian, cepet sembuh, rasa ini mungkin bakal habis dikakak, dan sisanya aku cuma jalani hidup. Selamat tinggal'
Setetes air mata pun jatuh membasahi pipi Anjani, "A-ayo Arga"
'Semoga kamu bisa nerima aku setelah ini' Batin Arga.
Arga menghapus air mata Anjani lalu memeluknya, "Kamu mau kemana lagi?"
"Aku mau pulang aja"
====
"Rafa, kamu masih dimana?"
"Ini diparkiran mah, Rafa baru nyampe"
"Yaudah cepetan, Rian sendiri itu"
"Iya mah, ini juga lagi jalan, udah dulu ya"
Ia tak sengaja melihat orang yang ia kenal, ia melihat perempuan bersama seorang pria yang baru saja memasuki mobilnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/358600548-288-k61930.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayangan [END]
RandomKetika menyukai seseorang, hanya bisa melihat nya dari kejauhan, dan hanya membayangkan jika bisa bersama nya. Walaupun rasa ini sangat besar, tapi ego ini sama besarnya, hanya bisa menunggu sebuah keajaiban atau takdir. WARNING!!!!18++!!!!!