B10

54 8 0
                                    

Bila menepuk-nepuk pelan pipi Anjani, mata itupun perlahan terbuka.

"Eh"

"Kamu pingsan?" Tanya Bila khawatir.

Anjani terdiam sebentar, "A-aku kayanya ketiduran"

"Gak mungkin, ayo kita ke rumah sakit, muka kamu pucet"

"Aku mau pulang aja, aku gapapa kok"

====

Setelah beberapa hari, keadaan nya pun mulai membaik, dan ia memilih untuk kembali bekerja.

"Lo udah sembuh?"

"Kalo belum, ngapain aku kerja"

"Beneran?"

"Beneran Naufal"

"Kalo ada yang sakit, bilang ya"

"Aku udah gapapa, jadi santai"

====

"Ayo gue antar pulang"

"Loh, k-kakak kenapa ada disini?"

"Naik dulu"

"Aku pu-"

"Udah, cepet"

Anjani pun menurut, lalu menaiki mobil Rian, pria itu tiba-tiba saja berada didepan tempat kerjanya.

"Kak Rian tau aku disini dari mana?"

"Gak penting, gimana keadaan lo?"

"B-baik"

"Lo udah makan?"

"Ud-"

Krukkk

Belum saja ia selesai berbicara, perutnya menjawab terlebih dahulu, membuat pipinya memerah malu.

"Udah kok" Lanjut Anjani.

"Kita cari makan dulu"

"Gausah kak, udah malem juga, nanti kak Rian pulangnya kemaleman, udah malem gini ma-"

"Diem, bawel"

"M-maaf"

Rian melirik Anjani, gadis itu menunduk sembari memainkan jari jemarinya.

"Gue gak butuh maaf, cukup nurut, ini juga demi kebaikan lo"

Kenapa Rian tiba-tiba perhatian padanya, sampai-sampai menjemput nya untuk pulang, aneh.

====

"Ayo turun"

"Kak, beneran disini?" Ragu Anjani, karna Rian berhenti di sebuah Restoran yang cukup mewah baginya.

"Kenapa?"

"Gaenak"

Rian mengangkat sebelah alisnya, "Lo udah pernah makan disini?"

"B-bukan gitu, aku gak terbiasa makan ditempat kaya gini, pasti mahal"

"Lo harus coba, gue yang traktir"

"Tap-"

"Stttt, turun" Ucap Rian tanpa bantahan.

====

"Makasih ya kak, lain kali aku gantian yang traktir, walau mungkin gak sebanding"

"Gapapa, apapun itu gue terima, sana masuk, trus istirahat, kalo ada apa-apa bilang sama gue"

Anjani berusaha menahan senyumnya, mimpi apa ia bisa diperhatikan pujaan hatinya, setelah sekian lama hanya bisa melihat nya dari kejauhan.

"Kak Rian juga hati-hati ya, sekali lagi makasih"

Bayangan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang