Epilog

34 4 2
                                    

Ini adalah hari yang sakral bagi sepasang kekasih yang akan mengubah status nya menjadi sepasang suami istri, kebahagiaan itu tidak hanya dirasakan oleh sang pemeran utama tapi juga hampir semua orang yang menghadiri nya.

Tempat yang dipenuhi bunga-bunga disekitar nya serta dengan pemandangan yang tidak biasa yaitu dengan berlatarkan pantai dan juga laut yang begitu indah, begitu mendukung acara penuh bahagia tersebut.

Melihat Gara yang mirip dengan Arga dan juga Arum yang juga mirip dengannya, membuat dirinya seperti melihat ia dan juga Arga dipelaminan kembali, Anjani menahan untuk tidak menangis karna ia tidak ingin merusak acara Gara dan juga Arum.

Kini akan dilakukan pelemparan bunga oleh kedua pengantin, pada para tamu atau keluarga yang hadir, dengan harapan yang mendapat bunga tersebut adalah orang selanjutnya yang akan secepatnya menjadi calon pengantin.

Ketika ingin melempar bunga tersebut tiba-tiba kedua pengantin itu berjalan kearah orang yang tidak ada dibarisan orang-orang yang menunggu lemparan bunga tersebut, mereka berdua menghampiri seseorang yang sedang duduk di salah satu kursi yang ada disana.

Sang pengantin perempuan pun memberikan bunga itu padanya.

"I-ini maksud nya apa?"

"Kak, aku harap kakak punya pendamping hidup, bukannya aku nyuruh kakak buat lupain mas Arga, tapi kakak harus bisa mulai semuanya lagi dari awal" Ucap Arum lalu menaruh bunga itu ditangan Anjani.

Anjani terdiam dengan memandang bunga ditangannya, sekitar pun ikut sunyi, Anjani dengan cepat menghapus air matanya yang hampir terjatuh, lalu menatap Arum dengan tersenyum, "Makasih" Anjani pun berdiri dan memeluk kedua mempelai tersebut.

Suasana sekitar kembali ramai, semua orang bertepuk tangan serta bersorai, dan ada satu orang yang tersenyum begitu bahagia, seperti mendapat sebuah peluang.

====

Anjani sedang terduduk diam dikursi taman, matanya menatap sendu pada langit senja.

"Seandainya waktu bisa diputar, rasanya masih sakit setiap inget kalo kamu udah gaada. Tenang disana Arga, my baby, nenek"

"Anjani"

"Iya?" Jawab Anjani ia menoleh pada pria yang sedang berdiri disamping nya.

"Gue mau ajak lo ke suatu tempat"

"Kemana?"

"Nanti juga lo tau, ayo"

"Tapi ini udah sore kak"

"Malah ini waktu yang cocok"

"Emmm, yaudah ayo" Walau penasaran, Anjani pun mengikuti Rian.

Setelah beberapa menit diperjalanan, mereka pun sampai.

"Pantai?"

"Iya, ayo turun"

"Gimana? Lo suka?"

Anjani terdiam dengan menatap ombak lautan didepannya.

"Kamu suka?"

"Suka bangett"

Ingatannya tiba-tiba melampaui jauh kebelakang, tempat itu adalah tempat yang ia kunjungi bersama Arga dulu, dan ia kembali bukan bersama orang yang memperlihatkan padanya lebih dulu.

Matanya berkaca-kaca, ia mendongakkan sedikit kepalanya agar air matanya tidak terjatuh.

"Lo kenapa?"

Bayangan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang