VOTE GAA??!!
👉👈•
•
•Pagi hari telah tiba kembali, dan saatnya semua orang melakukan aktifitasnya lagi. Hari ini tepatnya pukul 06.40, seorang gadis cantik tengah berada di dalam mobil pribadinya, dalam perjalanan menuju sekolah SMA nya
Kondisi Rania sudah lebih baik, dan ia memiliki banyak energi untuk bersekolah, dirasa jika ia hanya berada seharian di rumah, itu hanya akan membuat badannya semakin lemas
Tak lama, mobil yang ia tumpangi telah berhenti yang menandakan dirinya telah sampai pada tempat tujuannya, dengan wajah ceria gadis itu membuka mobil dan menurunkan kakinya satu persatu, setelah ia berdiri dengan sempurna, Rania mendorong pintu mobilnya agar tertutup kembali
Gadis itu membalikkan badannya, dan hal pertama yang ia lihat adalah seorang laki-laki bertubuh tinggi yang sedang menaiki motor besarnya menuju parkiran sekolah. Rania tau jika itu adalah Azka, meskipun kepalanya tertutup helm, ia tetap tau dan yakin jika itu memang Azka
Jika mengingat laki-laki itu, terlintas dalam pikirannya tentang tadi malam, tak lama sebuah senyuman singkat terukir dibibir mungilnya.
Hatinya ingin sekali menghampiri Azka dan mengajaknya ngobrol hanya untuk sekedar berbincang saja. Tapi ingat kan Rania, jika saat ini dirinya tengah membenci laki-laki itu. Ia harus pandai berakting dan tetap menunjukkan bahwa ia sangat membencinya. Memang saat ini Rania telah memaafkan Azka, karna jika dirasa hal ini tidak sepenuhnya kesalahan laki-laki itu
Saat ini, ia ingin menguji keseriusan Azka terhadap segala ucapannya tadi malam, ia ingin melihat seberapa jauh laki-laki itu akan menjaga dan melindunginya, jika Azka secara diam-diam akan memperhatikannya, maka Rania pun akan seolah-olah tidak tau jika ia sedang diperhatikan
Dalam dramanya ini, gadis itu juga ingin mencari tau tentang Azka, tentang pertanyaan-pertanyaan yang ingin ia temukan jawabannya dari Azka, gadis itu curiga, penasaran dan ingin tau tentang Azka, sekaligus tentang perasaannya pada Azka
Bingung dan heran terhadap perasaannya pada Azka, dan perasaan Azka padanya. Azka menutup hatinya pada perempuan dan Rania seperti sedang menolak kenyataan jika ia memang sudah mencintainnya
"Gue mau nolak hati gue Az, tapi gabisa. Gue harap perasaan kita sama"
****
"Hufftt... tadi sejarahhh gila banget cokkk, ga ngerti-ngerti gue"
"Gue setuju sihh ini, mana gurunya gilaa galak baner anjjrr"
Kini keempat sejoli itu sedang berada di meja kantin, tengah membahas nasib mereka yang tidak mengerti dengan pelajaran sejarah yang mereka pelajari di kelas. Padahal tadi sudah diterangkan oleh gurunya, namun ternyata tetap saja salah satu diantara mereka tidak paham, ralat bukan salah satu namun semua diantara mereka tidak paham
"Gini amat otak gue dahh, satu pun gaada yang masuk tuh pelajaran" Kata Rania ikut menimbrung, sambil memukul-mukul kepalanya pelan, siapa tau dipelajaran selanjutnya otaknya akan berfungsi seperti siswa pintar
"Gini amat punya otak yang ga ada gunanya"
"HEHH anjir, jangan nyalahin otak, kalian aja yang blo'on" Kata Amelda kencang
"Gobl*k! Lo juga o'onn" balas Mira tak kalah kencang yang berada di sampingnya
Rania beserta Vania tertawa saat melihat pertengkaran singkat kedua sahabatnya itu. Mira dan Melda pun setelahnya ikut tertawa. Memang pada dasarnya mereka semua sama-sama gobl*k
Ketika keempatnya tengah berbincang sambil menunggu makanan mereka yang tadi telah dipesan datang, ternyata dari kejauhan, tepatnya di meja pojok kantin terdapat dua anak muda yang berjenis kelamin laki-laki itu tengah memperhatikan, ralat bukan keduanya namun hanya Azkalah yang memperhatikan Rania, sedangkan Kevin yang bersamanya tengah sibuk mengotak-atik handphonenya
'Alhamdulillah lo sekarang baik-baik aja Ran' Ucap Azka dalam hatinya 'Gue seneng ngeliat senyuman itu' Senyuman tipis tercetak di bibir Azka, kala melihat wajah bahagia gadis itu yang membuat dirinya ikut merasakan bahagia
Tatapan Azka yang pada awalnya sibuk memperhatikan gadis itu, kini teralihkan pada seorang siswi yang tengah membawa nampan yang di atasnya berjejer beberapa minuman dingin berwana orange
Azka melihat jika gadis itu seperti tengah kewalahan membawa nampan itu, dan ketika gadis itu berada di belakang Rania, dengan gerakan cepat Azka berlari menuju belakang punggungnya
BRAKKK
AKKHHH
suara pecahan gelas kaca mulai terdengar berjatuhan kelantai, yang membuat Azka kini menjadi sumber perhatian banyak orang
"AZKAA!!!" Kata Mira, setelahnya keempat gadis itu berdiri, begitupun dengan Rania yang dengan cepat membalikkan tubuhnya. Kevin yang sejak tadi memperhatikan, ikut terkejut dengan apa yang Azka lakukan
"Azz, lo--"
"Gue gapapa" jawab Azka cepat sambil memperhatikan wajah Rania yang nampak khawatir padanya
"Duh Kak... ga sengaja"
"Maafin akuu kak" ucap seorang siswi itu yang nampak merasa bersalah, terlihat dari tubuhnya yang nampak gemetar hebat
"Santai aja"
Rania beserta temannya yang lain ikut memperhatikan siswi itu dari bawah sampai atas dengan tatapan tak suka, jika diperhatikan sepertinya dia adik tingkat mereka
"Ganti baju lo" Ucap Kevin yang tiba-tiba berada di sampingnya sambil menepuk pundaknya ringan, Azka menoleh lalu mengangguk, setelahnya keduanya pergi menuju ruang koperasi yang dimana merupakan tempat segala perlengkapan sekolah di jual
"Gilaaa si Azka belagak jadi superhero dia" Ucap Amelda tiba-tiba, sambil menggeleng-gelengkan kepalanya tak percaya
"Tapi hebat tau dia, mau berkorban, kek di film-film anjir ini mah" kata Vania, memang terkesan seperti sedang memuji laki-laki itu
"Halahhh, cuma gitu doang mah kecil, kalian lupa kalo Rania kemarin sempet pingsan gara-gara cowo itu?" Lain halnya dengan Mira, gadis itu seperti tidak suka dengan Azka
"Lo kemarin emangnya ga liat, Azka sampe panik gitu waktu Rania pingsan? Itu tandanya dia khawatir, dan nyesel sama yang dia lakuin"
"Azka juga tanggung jawab, soalnya dia langsung bawa Rania ke UKS, jadi ga ninggalin Rania gitu aja" Lanjut Vania, ikut membela Azka
Rania yang mendengar itu seketika menolehkan kepalanya ke belakang, ke arah teman-temannya "Apa? Azka yang bawa gue ke UKS?"
Rania : kita terpisah oleh jarak agar rasa dapat terlepas kelak
•
•
•20-10-2024
KAMU SEDANG MEMBACA
AZKA BRATADITAMA
Teen Fiction~ Dia milikku, selalu seperti itu, aku hanya membutuhkan waktu Cerita ini, mengisahkan perjalanan hidup seorang lelaki yang teguh dengan nilai-nilai Islam, yang bertekad untuk membimbing seorang gadis berandalan menuju jalan yang benar. Kisah ini m...