5

1.5K 92 0
                                    

=
=
=


"Hoam..."

Chania duduk dari tidurnya, dia melihat jam. Ternyata sudah jam tujuh. Dia pergi menuju dapur dengan polosnya.

"wah... Tuan putri baru bangun ternyata." sarkas Renata saat Chania sampai di ruang makan.

Chania sedikit tersentak. Baiklah Chania lupa jika hari ini adalah hari normal. Chania hendak duduk bergabung tapi Renata dan Chelsse berdiri dari duduknya.

"Renata sama Chelsse selesai, kita berangkat duluan ayah." Renata dan Chelsse berpamitan dan setelah itu pergi.

Hanya tersisa Jasmin, dan juga Mark. "mau Chania buatin bekel?"

Jasmin berdiri. "apa yang bisa lo buat selain buat kekacauan?" Jasmin sebenarnya masih lemas karena kejadian kemarin, tapi jika dia berada di rumah, maka Jasmin yakin dirinya akan di ganggu oleh mahluk baru ini.

"Jisung suka Chania buatin roti kok kalau kesekolah."

"nggak, gue bisa beli kalau cuma roti. Ayah, Jasmin berangkat duluan."

"ya, berhati-hatilah."

Chania menunduk, dia kira anak-anak Mark akan berubah setelah kejadian Jasmin kemarin. Ternyata salah, mereka tetap bersikap acuh padanya.

"aku selesai. Jangan pernah menghabiskan bahan di rumah, dan jika kau ingin melakukan atraksi seperti dua hari yang lalu, belilah bahannya sendiri."

Baik, Chania mulai ingat bahwa dua hari lalu dapur mewah ini pernah Chania buat terbakar hanya karena nasi goreng. Chania berjanji untuk kali ini tidak ada nasi goreng.

•••


Oke, Mark dan anak-anaknya sudah berangkat. Tinggal tersisa Chania sekarang di rumah, apa yang harus Chania lakukan?

"oh iya, Chania bersihin rumput belakang aja, Pasti paman Mark bakalan seneng."

Jika kalian masih heran kenapa Chania memanggil Mark dengan sebutan Paman, itu karena ayah Chania dan Mark tidak jauh usianya. Jadilah Chania memanggil Mark dengan sebutan Paman.

Chania mulai mencabuti rumput, membersihkan kolam ikan, dan menyirami tanaman. Sudah lima jam Chania berada di halaman belakang, perutnya lapar dan tenggorokannya kering.

"Chania buat jus deh." Karena Chania selalu melihat penjual jus alpuket yang menggunakan blender, maka Chania terbesit untuk membuat jus sekarang.


Chania, gadis dua puluh tahun itu berjalan dengan antusias untuk membuat jus didapur.

Kulkas pun Chania buka. "Kayanya Chania butuh ini." Chania mengambil dua buah pisang, satu buah naga, satu buah mangga dan segelas es batu. Diletakannya bahan-bahan itu di atas meja, dia mencari alat untuk menghancurkannya.

"apa ini ya? Soalnya bibi alpukat suka pake ini." Chania sebenarnya baru melihat alat itu, sungguh alat yang dimiliki Mark sangat berbeda dengan bibi alpukat. Tapi apa sih yang Chania nggak bisa.

Chania sudah mempersiapkannya, dia mulai memasukkan bahan-bahan itu. Berawal dari pisang yang tanpa di potong terlebih dahulu, buah naga yang hancur bahkan warna dari buah naga tersebut memenuhi tangan putihnya, dan satu buah mangga yang tidak di ambil bijinya terlebih dahulu.

Sentuhan terakhir, Chania memasukan air, es batu,  susu kental manis setengah kaleng, dan air keran setengah gelas belimbing.

Drt

PaMaN DuDa || Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang